Ilustrasi https://id.pinterest.com/pin/638877897136134452/

firstindonesiamagz.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Pertemuan bersama Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20 ke-2 menyampaikan agar para anggota G20 bersuara supaya perang antara Rusia dan Ukraina lekas dihentikan.

“Banyak anggota mengutuk perang sebagai tidak beralasan, tidak dapat dibenarkan dan pelanggaran hukum internasional,” ujarnya dalam konferensi pers FMCBG G20 Ke-2 pada Kamis, (21/4/2022).

Menurut Sri Mulyani forum FMCBG yang diadakan di Washington D.C., Amerika Serikat berlangsung dalam situasi yang begitu menantang.

Itu terjadi lantaran perang antara Rusia dan Ukraina yang hingga kini masih berlanjut. Tak pelak dampaknya pun dirasakan oleh negara-negara di luar Eropa.

Anggota G20 menyatakan keprihatinan yang mendalam mengenai krisis kemanusiaan, ekonomi dan keuangan yang mana menjadi dampak dari perang tersebut sehingga mereka menyerukan agar perang harus lekas berakhir.

Anggota G20 menuturkan, perang telah dan akan terus menghambat proses pemulihan ekonomi dunia dan meningkatkan kekhawatiran terlebih mengenai ketahanan pangan dan harga energi.

Anggota G20 menilai perang telah membuat pertumbuhan serta pemulihan jauh lebih kompleks dan melemahkan kesiapsiagaan dan tanggapan global dalam menangani pandemi salah satunya terhadap sektor kesehatan.

Selain itu, negara-negara yang berpendapatan rendah dan rentan tentu akan sangat merasakan dampaknya serta akan terpengaruh.

Sebab mereka sudah menghadapi berbagai tantangan lain seperti ruang fiskal yang terbatas dan utang yang tinggi.

Oleh sebab itu, anggota menekankan bahwa G20 memiliki peran penting sebagai forum utama kerja sama ekonomi internasional guna menghadapi tantangan ekonomi dunia yang berbeda-beda dan sangat kompleks.

Anggota juga turut mendukung penyesuaian agenda yang ada dalam rangka mendorong G20 mengendalikan dampak ekonomi akibat adanya perang tersebut sekaligus mempertahankan komitmen guna mengatasi tantangan global yang memang sudah ada sebelumnya, dilansir dari Antara.

“Dan memimpin dunia kembali ke pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, inklusif dan seimbang,” terang Sri Mulyani.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here