FirstIndonssiaMagz.id – Pada akhir September 2022, Microsoft telah merilis Work Trend Index Pulse Report berjudul “Hybrid Work Is Just Work. Are We Doing It Wrong?”. Tak hanya itu, perusahaan juga mengumumkan kemampuan baru Microsoft Viva, platform pengalaman karyawan yang didesain untuk membantu memberdayakan dan membangkitkan semangat karyawan di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu.
Data memperjelas bahwa, kerja hybrid telah menciptakan kesenjangan yang semakin besar antara karyawan dan pemimpin. Mereka berselisih tentang makna produktivitas, cara mempertahankan kebebasan sambil memastikan akuntabilitas, manfaat fleksibilitas, dan peran kantor.
Untuk menjembataninya, diperlukan pendekatan baru yang mengakui bahwa pekerjaan bukan lagi sekadar tempat, melainkan pengalaman yang perlu melampaui ruang dan waktu, sehingga karyawan dapat tetap terlibat dan terhubung di mana pun mereka bekerja.
Mengutip Satya Nadella, Chairman and CEO, Microsoft, “Karyawan yang berkembang akan memberi organisasi keunggulan kompetitif di tengah kedinamisan lingkungan ekonomi saat ini”.
Itulah sebabnya, Microsoft mengumumkan inovasi baru di Microsoft Viva, untuk membantu pemimpin mengakhiri paranoia produktivitas, membangun kembali social capital, serta merekrut ulang (re-recruit) dan membangkitkan energi (re-energize) karyawan.
Secara lebih rinci, Work Trend Index Pulse Report membantu para pemimpin menavigasi realitas baru kerja hybrid. Laporan ini didasarkan pada studi eksternal terhadap 20.000 orang di 11 negara, termasuk lima negara di kawasan Asia Pasifik (APAC)*. Laporan ini juga mengacu pada analisis triliunan sinyal produktivitas Microsoft 365, tren tenaga kerja LinkedIn, dan insights Glint People Science. (DA/rilis)