FirstIndonesiaMagz.id- Mulai bulan Mei, Amazon akan mewajibkan karyawan untuk bekerja di luar kantor setidaknya tiga hari dalam seminggu. Perusahaan mengumumkan rencana tersebut dalam sebuah memo yang diterbitkan pada hari Jumat dan dikaitkan dengan CEO Andy Jassy (melalui CNN) dilansir dari engadget.com pada Senin (20/02).
Dalam mengadvokasi kebijakan tersebut, Jassy mengatakan pengaturan kerja hybrid akan memperkuat budaya perusahaan Amazon dan menghasilkan kolaborasi yang lebih baik di antara tenaga kerjanya.
“Tidaklah mudah untuk membawa ribuan karyawan kembali ke kantor kami di seluruh dunia, jadi kami akan memberikan waktu kepada tim yang perlu melakukan pekerjaan itu untuk mengembangkan rencana,” kata Jassy.
“Kami tahu bahwa ini tidak akan sempurna pada awalnya, tetapi pengalaman kantor akan terus meningkat selama beberapa bulan (dan tahun) mendatang karena tim real estat dan fasilitas kami menghaluskan kerutan, dan pada akhirnya terus mengembangkan cara yang kami inginkan untuk kantor kami. diatur untuk menangkap cara-cara baru yang ingin kami kerjakan.”
Tak lama setelah pandemi dimulai, Amazon mengatakan pihaknya mengharapkan karyawan untuk kembali ke kantor pada Oktober 2020. Perusahaan terus memundurkan tanggal tersebut beberapa kali karena gelombang virus corona yang berturut-turut memaksa kota-kota di seluruh dunia untuk mengunci diri.
Pengumuman Amazon datang pada minggu yang sama ketika Activision mengonfirmasi akan mewajibkan karyawan Blizzard untuk bekerja di luar kantor setidaknya tiga hari seminggu mulai bulan Juli.
Seperti Blizzard, Amazon telah melihat banyak pekerjanya bergerak untuk berorganisasi sebagai respons terhadap kebijakan perusahaan. Terutama, ada JFK8, fasilitas Staten Island yang menjadi rumah kerja Amazon pertama yang berserikat ketika mayoritas pekerjanya memilih untuk berserikat tahun lalu. Langkah itu juga dilakukan setelah Amazon mengonfirmasi, pada awal tahun, akan memberhentikan lebih dari 18.000 karyawan. (A)
