FirstIndonesiaMagz.id– Sebuah bus terbakar di Thailand, menewaskan 22 orang siswa dan 3 guru. Kecelakaan itu terjadi pada hari Selasa (1/10).
Keluarga dari para korban telah tiba di Ibu Kota Thailand, Bangkok, pada hari Rabu (2/10) untuk membantu mengidentifikasi para korban. Bus tersebut membawa 38 siswa, dari TK 2 hingga Matthayom 3 (setingkat SMP), dan enam guru dari sekolah Wat Khao Praya Sangkharam di distrik Lam Sak, Uthai Thani.
Kebakaran dimulai saat bus berada di jalan raya di utara ibu kota dan menyebar begitu cepat sehingga banyak yang tidak dapat melarikan diri. Trairong Phiwpan, kepala departemen forensik polisi, mengatakan 25 jenazah ditemukan dari bus tersebut.
Pekerjaan pemulihan dan konfirmasi jumlah korban tewas telah tertunda sebelumnya karena kendaraan yang terbakar, yang berbahan bakar gas alam, masih terlalu panas untuk dimasuki selama berjam-jam.
Keluarga korban dibawa dari Uthai Thani dengan mobil van ke departemen forensik di Rumah Sakit Umum Kepolisian di Bangkok pada hari Rabu untuk memberikan sampel DNA mereka guna proses identifikasi.
Kornchai Klaiklung, asisten kepala Kepolisian Kerajaan Thailand, mengatakan kepada wartawan bahwa tim forensik bekerja secepat mungkin untuk mengidentifikasi para korban.
Pengemudi, yang diidentifikasi oleh polisi sebagai Saman Chanput, menyerahkan diri pada Selasa malam beberapa jam setelah kebakaran. Pihak kepolisian mengatakan mereka telah mendakwanya dengan tuduhan mengemudi secara gegabah yang menyebabkan kematian dan cedera, tidak berhenti untuk membantu orang lain, dan tidak melaporkan kecelakaan tersebut.
Pengemudi tersebut mengatakan kepada penyidik bahwa dia mengemudi dengan normal hingga bus tersebut kehilangan keseimbangan karena ban kanan depan yang pecah dan berakhir menabrak mobil lain serta menggesek pembatas jalan raya beton, yang menyebabkan percikan api yang menyulut api. Demikian disampaikan Chayanont Meesati, wakil kepala polisi daerah setempat, kepada wartawan.
Pengemudi tersebut, kata Chayanont, mengatakan dia berlari untuk mengambil alat pemadam kebakaran dari bus lain yang melakukan perjalanan yang sama tetapi dia tidak dapat memadamkan api, dan melarikan diri karena dia panik.
Polisi juga mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah perusahaan bus tersebut mematuhi semua standar keselamatan.