Sumber gambar: kemenag.go.id

firstindonesiamagz.id – Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) resmi telah ditetapkan oleh Pemerintah bersama DPR. Nominal yang dibayar Jemaah haji tahun ini rata-rata sebesar Rp39.886.009.

“Biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) atau biaya yang dibayar langsung oleh jemaah haji rata-rata per jemaah disepakati sebesar Rp 39.886.009. Ini meliputi biaya penerbangan, sebagian biaya akomodasi di Mekkah dan Madinah, biaya hidup (living cost), dan biaya visa,” ungkap Menag melalui @kemenag_ri Kamis (14/4/2022).

Mengutip siaran pers dari kemenag.go.id, Bipih merupakan salah satu komponen dari Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Selain biaya perjalanan, ada juga biaya protokol kesehatan dan biaya penggunaaan nilai manfaat.

Terkait komoponen biaya protokol kesehatan, tahun ini ditetapkan senilai  Rp 808.618,80 per jemaah. Sementara untuk komponen biaya yang bersumber dari nilai manfaat keuangan haji yang disepakati sebesar Rp41.053.216,24 per Jemaah. Dari ketiga komponen tersebut, total BPIH tahun ini sebesar Rp 81.747.844,04 per jemaah.

Berkaca pada tahun 2020, Pemerintah dan DPR menyepakati rata-rata Bipih senilai Rp35,2 juta. Jum;lah tersebut ada selisih dengan penetapan Bipih saat ini. Untuk mengatasi selisih tersebut, biaya tambahan tidak dibebankan kepada jemaah haji lunas tunda tahun 1441 H/2020 M. Melainkan penambahan biaya akan dibebankan kepada alokasi Virtual Account.

“Jadi bagi calon jemaah haji tunda berangkat yang telah melunasi pada tahun 2020, tidak akan diminta menambah pelunasan. Karena ini dapat ditanggulangi dengan alokasi Virtual Account,” kata Menag.

Menga juga menjelaskan nominal yang ditetapkan itu berdasarkan hitungan asumsi kuota 50%.

“Asumsi kuota haji Indonesia tahun 1443 H/2022 M yang dijadikan dasar pembahasan BPIH adalah sebanyak 110.500 jemaah atau sebanyak 50% dari kuota haji tahun 2019,” tutur Menag.

Total 110.500 jemaah ini terdiri dari kuota untuk jemaah haji reguler sebanyak 101.660 dan haji khusus sebanyak 8.840 orang,” sambungnya. Menag menegaskan, meskipun kuota yang digunakan merupakan angka asumsi, tetapi ini sekaligus menjadi target pemerintah. Ia mengungkapkan hingga hari ini Pemerintah RI terus berkoordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi. (ZA)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here