FirstIndonesiaMagz.id – Budaya membaca dapat membawa pengaruh besar bagi setiap orang, baik itu orangtua, para remaja bahkan anak kecil sekalipun. Dengan membudayakan membaca selain dapat memperluas wawasan juga dapat meningkatkan kemampuan komunikasi.
Membaca juga dapat meningkatkan fungsi otak, menstimulasi mental, mengurangi stres, mengasah imajinasi, dapat melatih kemampuan menulis dan menenangkan suasana hati. Terlepas dari banyaknya pengaruh positif kegiatan membaca tersebut, sayangnya minat baca di Indonesia masihlah lemah, terlebih minat baca generasi muda.
Kebanyakan generasi muda sekarang ini menghabiskan waktunya untuk bermain sosial media, padahal generasi muda merupakan aset bangsa yang akan berkontribusi ke depannya terhadap pembangunan Indonesia.
Atas hal itulah, Serikat Perusahaan Pers (SPS) Banten menghelat acara bertema “Gerakan Baca Media Cetak Sebagai Aset Bangsa di Provinsi Banten” yang berlangsung di Amphiteater taman tekno dua Serpong, Kota Tangerang Selatan, Rabu (30/11/2022).
Ketua Panitia sekaligus Sekretaris SPS Banten, Helmi Halim menjelaskan, kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati HUT Kota Tangerang Selatan yang ke-14.
Secara berkelanjutan kegiatan ini juga akan diadakan di delapan Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten.
Helmi mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya membangkitkan kembali budaya membaca bagi para pelajar dan mahasiswa, sehingga mereka tetap mengenal keberadaan media cetak khususnya koran yang ada di Provinsi Banten.
“Karena selama ini, koran di Provinsi Banten perlu diberitahu kepada pelajar dan mahasiswa, bahwa masih ada loh, media cetak yang ada di Provinsi Banten berdiri. Nah, ini mereka harus tahu dan sekaligus juga kita dalam rangka meningkatkan budaya membaca,” kata Helmi.
Dalam acara tersebut, dihadiri oleh masyarakat dari kalangan pelajar dan mahasiswa, hadir pula sejumlah tokoh penting, seperti Ketua DPRD Kota Tangerang Selatan Abdul Rasyid, dan anggota DPRD Kota Tangerang Selatan, Julham Firdaus.
Selain itu, turut hadir Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie dan Ketua Dewan Pembina Komunitas Masyarakat Gemar Membaca (Magma), Airin Rachmi Diany.
“Dibangkitkan kembali “Gerakan Indonesia Membaca”, saya kira sebuah momentum yang sangat penting sekali untuk menyelamatkan anak bangsa dari ketergantungan terhadap handphone. Bagaimanapun perkembangan teknologi banyak sisi positifnya, tetapi sisi negatifnya juga harus kita kenali,” ujar Benyamin.
Benyamin mengatakan membaca media cetak seperti koran, buku dan majalah saat ini masih diperlukankan bagi generasi muda, lantaran keunggulan media cetak sendiri tidak dapat tergeserkan oleh teknologi.
Benyamin juga menyebut, acara seperti ini harus diteruskan, di samping memang membangun kesadaran dan membudayakan kegiatan membaca membutuhkan konsistensi.
Sementara itu, Airin mengatakan media cetak harus melakukan berbagai inovasi agar tetap memiliki tempat di hati masyarakat di tengah gempuran digitalisasi.
Airin juga tidak menampik, di era ini, kegesitan informasi dapat dengan mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat, ini menjadi tantangan yang tidak mudah dihadapi media cetak.
“Media cetak akan memiliki pasar tersendiri hingga kapanpun. Teruslah berinovasi dan jangan berhenti,” tukas mantan Walikota Tangerang Selatan itu.
Lebih lanjut, dia menyebutkan terdapat lima kelebihan dari media cetak yang belum dapat tergantikan oleh media online, di antaranya media cetak tidak bisa di copy paste isi berita maupun fotonya, sangat jarang ditemui berita hoaks, tidak memerlukan kuota internet dan gadget, tidak terganggu iklan pop-up, menyamankan mata dalam membaca, serta informasinya juga lebih lengkap, berimbang dan valid.
Di sisi lain, menurut Rasyid, perlu adanya dorongan untuk generasi muda agar semangat membudayakan kegiatan membaca, karena jika kesadaran literasinya rendah bagaimana mengembangkan generasi muda menjadi Sumber Daya Manusia yang mumpuni.
“Kita harus mendorong masyarakat, terutama generasi muda di Tanggerang Selatan ini, dengan memberikan dukungan moril, seperti isu yang diangkat ini berkaitan dengan gerakan membaca,” pungkasnya.
(NZ)