FirstIndonesiaMagz.id–PT Bank JTrust Indonesia Tbk telah mengikuti kegiatan wawancara penjurian Indonesia CSR Excellence Award (ICEA) 2023 yang diselenggarakan oleh First Indonesia Magazine bersama PT Indonesia Popular Mandiri, pada Senin (6/3).
ICEA 2023 merupakan kegiatan penilaian dan pemberian penghargaan (award) tahunan kepada perusahaan-perusahaan BUMN, BUMD, dan Swasta yang dinilai telah menjalankan program Corporate Social Responsibelity (CSR)/ Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)/ Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)/ Community Development terbaik.
Kegiatan ICEA 2023 ini dilalui dengan beberapa tahap yakni kegiatan wawancara penjurian dan penilaian dari para dewan juri, serta tahap final-nya perolehan penghargaan.
Saat kegiatan wawancara penjurian ICEA 2023, melalui perwakilannya yakni Ridy Amnar selaku Kepala Divisi Corporate Secretary dan Ency Mataniari sebagai Corporate Communication Dept Head PT Bank JTrust Indonesia Tbk, hadir secara virtual menyampaikan terkait kontribusi Bank JTrust Indonesia dalam CSR.
Sebelum itu, Ridy mengatakan nama PT Bank JTrust Indonesia Tbk diresmikan pada 29 Mei 2015 lalu. Kemudian perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan perbankan ini terus berupaya melakukan pembenahan sehingga kinerjanya setiap tahun mengalami peningkatan.
Sedangkan dari sisi CSR, Ency melanjutkan PT Bank JTrust Indonesia Tbk sendiri berfokus terhadap tiga sektor yang meliputi sektor ekonomi, sosial dan lingkungan
1. Ekonomi
Bank JTrust Indonesia melakukan literasi keuangan, inklusi dan pengembangan kapasitas untuk pengusaha UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)
2. Sosial
Bank JTrust Indonesia meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan anak
3. Lingkungan
Bank JTrust Indonesia melakukan pemberdayaan perempuan untuk pengelolaan sampah, kampanye hewan terancam punah dan perubahan perilaku dengan membagikan tas daur ulang kepada pelangaan.
Ency menambahkan, selain berfokus pada tiga sektor tersebut, PT Bank JTrust Indonesia Tbk juga memiliki program unggulan yakni pelatihan wirausaha produk ramah lingkungan untuk pelaku usaha perempuan.
“Program ini kami bekerjasama dengan pemerintah Kota Jakarta Pusat, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi dalam menyusun program kerja untuk kewirausahaan ramah lingkungan,” jelas Ency.
Program unggulan ini pun tidak sembarangan disusun. Adanya program ini dilatar belakangi oleh pelaku usaha jahit rumahan yang terkena dampak dari pandemi Covid-19 dan hilangnya kemampuan mendukung keuangan keluarga.
Selain itu, limbah tekstil yang menempati posisi ketiga sebagai polutan paling banyak di laut juga menjadi latar belakang program ini dipraktikkan.
Ency menerangkan adanya program ini juga menjadi inovasi untuk peningkatan kapasitas pelaku usaha jahit rumahan agar memiliki kemampuan jeli melihat peluang, kreatif untuk menciptakan produk yang memiliki nilai jual (product on demand), mampu memanfaatkan sumber daya yang ada dan mendukung gaya hidup yang ramah lingkungan.
Dampak yang dihasilkan dari program ini pun, menurut Ency mampu membawa pengaruh positif yang signifikan seperti perubahan pola pikir dari yang sebelumnya menunggu pesanan menjadi lebih aktif dan produktif, memiliki produk yang dapat diperjualbelikan dan juga mengurangi limbah kain yang berakhir di TPS/TPA/laut serta dapat menambah jaringan (Pemda/fasilitator/peserta).
(nz)
mohon info apakah ICEA masih dibuka untuk submission