FirstIndonesiaMagz.id – Wowon Erawan alias Aki mengungkapkan kepada polisi dengan menunjukan aksi tipu daya mengubah nominal uang dalam amplop kepada korbannya.
Tipu daya itu dilakukan Wowon demi meyakinkan korbannya bahwa dirinya memang memiliki kemampuan diluar nalar dengan menggandakan uang.
“Mereka ini pola penipuannya kepada para korban awalnya bertemu dengan tersangka Wowon. Kemudian tersangka Wowon ini bisa seolah-olah mengubah jumlah uang yang ada dalam amplop,” ungkap Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dikutip dari CnnIndonesia, Rabu (25/1).
“Misalnya Rp1.000 tiba-tiba dibuat sedemikian rupa isinya bisa menjadi Rp10 ribu,” imbuhnya.
Dia juga mengungkap bahwa Wowon memamerkan harta benda yang dimilikinya kepada korban agar para korban semakin percaya terhadap kemampuannya.
“Ada salah satu yang datang kepada Wowon ditunjukkan ini rumahnya, ini mobilnya. Setelah ditelusuri itu adalah mobil dan rumah milik orang lain. Tapi untuk meyakinkan supaya korban tetap mengirimkan,” ujar dia.
Aliran dana sebesar Rp1 miliar dalam kasus ini pun berhasil ditemukan polisi. Setelah diusut ternyata uang tersebut milik para TKW yang menjadi korban penipuan Wowon cs.
Hingka kini, polisi telah menemukan ada 11 TKW yang menjadi korban. Namun jumlah tersebut belum termasuk dua TKW atas nama Siti dan Farida yang turut tewas karena ulah Wowon cs.
Sebagai informasi aksi penipuan dan pembunuhan berantai dilakukan oleh Wowon (60) bersama dua rekannya Solihin alias Duloh (70) dan M Dede Solehudin (34).
Aksi tetsebut berhasil diungkap polisi setelah melakukan investigasi kasus kematian tiga orang yang merupakan satu keluarga di Bantar Gebang, Kota Bekasi.
Ketiga orang ini awalnya diduga tewas lantaran keracunan, setelah diusut ternyata ketiganya dibunuh dengan cara diracun bahkan dicekik.
Menurut pengakuan tersangka, bukan hanya tiga orang yang dbunuh, namun ada pula aksi pembunuhan lain. Total, ada sembilan korban yang telah dibunuh dan tersebar di Bekasi, Cianjur, dan Garut.
Dari sembilan orang itu, tujuh di antaranya merupakan kerabat dekat tersangka. Sedangkan dua korban lainnya adalah TKW bernama Siti dan Farida.