Beranda CORPORATE Krisis Ekonomi Picu Badai PHK Nike, Microsoft hingga Google

Krisis Ekonomi Picu Badai PHK Nike, Microsoft hingga Google

0
372

Ilustrasi PHK

FirstIndonesiaMagz.id, Jakarta-Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) telah menghantam Nike yang mengumumkan bakal memangkas sekitar 2 persen dari total tenaga kerjanya, atau lebih dari 1.600 pekerjaan. Langkah ini diambil seiring dengan penurunan laba di tengah upaya memangkas biaya.

PHK ini bakal dimulai pada Jumat (16/03) dan berlanjut hingga minggu depan, sebelum kuartal fiskal Nike yang berakhir pada 29 Februari.

Nike memprediksi bakal ada PHK tambahan pada kuartal berikutnya, yang berakhir pada 31 Mei. CEO Nike, John Donahoe, menyatakan bahwa PHK ini tidak akan berdampak pada toko, pusat distribusi, atau fasilitas manufaktur perusahaan di Amerika Serikat yang memproduksi sol Air untuk sepatu.

Dampak besar akan dirasakan di kantor pusat perusahaan yang luasnya sekitar 400 hektare di dekat Beaverton, di mana perusahaan tersebut mempekerjakan 11.400 orang pada musim semi lalu.

Nike telah menguraikan rencana penghematan sebesar US$2 miliar selama 3 tahun ke depan melalui berbagai langkah termasuk memperketat pasokan beberapa produk, meningkatkan rantai pasokan, mengurangi lapisan manajemen, dan meningkatkan penggunaan otomatisasi.

“Perusahaan juga telah mengumumkan bahwa mereka akan mengeluarkan sekitar US$400 juta hingga US$450 juta untuk biaya pesangon karyawan pada kuartal ketiga,” jelas The Wall Street Journal pada Jumat (16/02).

Selain Nike, perusahaan-perusahaan lain seperti Adidas, Puma, dan JD Sports juga telah memperingatkan pelemahan pendapatan tahun ini karena konsumen mengurangi pengeluaran yang tidak penting.

Ada pula perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Microsoft yang dikabarkan akan memangkas sekitar 11 ribu karyawan dari berbagai divisi. Dropbox juga mengumumkan rencana untuk memangkas 500 karyawan, atau sekitar 16 persen dari tenaga kerjanya, karena pertumbuhan yang melambat dan hambatan ekonomi.

Tidak hanya Microsoft dan Dropbox , Google juga mengumumkan pemutusan hubungan kerja terhadap ratusan karyawan di beberapa tim, hal ini dilakukan seiring langkah besar perusahaan teknologi ini untuk mengurangi biaya.

Lebih jauh, kabar PHK juga ternyata datang dari perusahaan kripto analytic Messari yang mengumumkan PHK atas 15 persen karyawannya sebagai bagian dari restrukturisasi guna mencegah ancaman kebangkrutan.

Di samping itu, badai PHK juga menghantam hampir 60 ribu orang karyawan perusahaan teknologi dan startup sepanjang November, dengan Twitter dan Meta juga dilaporkan melakukan PHK besar-besaran.

Di Indonesia sendiri badai PHK juga dikabarkan menghantam berbagai perusahaan di Indonesia, dengan lebih dari 20 perusahaan yang telah melakukan PHK massal hingga akhir 2023.

Kebijakan PHK diambil oleh sejumlah perusahaan Tanah Air lantaran dipicu berbagai alasan, mulai dari efisiensi hingga perusahaan mengalami kebangkrutan. Krisis ekonomi dan konflik antarnegara juga turut andil pada performa perusahaan rintisan atau startup di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

TIDAK ADA KOMENTAR