FirtsIndonesiaMagz.id – Sebanyak 514 Kabupaten/Kota diminta Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin agar dapat melakukan operasi jantung pasang ring. Pasalnya menurut data Global Burden of Disease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019 menunjukkan penyakit jantung jadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Permintaan khusus ini diminta Menkes karena penanganan penyakit jantung di Indonesia, belum menyeluruh.
Selain itu dia meminta hal itu, sebelum masa jabatannya sebagai menteri kesehatan berakhir.
Penyakit jantung sendiri menjadi beban biaya kesehatan terbesar. Berdasarkan data BPJS Kesehatan pada 2021, pembiayaan kesehatan terbesar ada pada penyakit jantung yang mencapai Rp7,7 triliun .
Menkes juga menyebut, sekitar 50 ribu dari 4,8 juta bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan setiap tahun. Kemudian, 40 persen dari 50 ribu bayi tersebut harus mendapat operasi jantung terbuka dalam satu tahun.
Karenanya guna mengatasi masalah penyakit jantung di Indonesia, harus dilakukan penguatan pada layanan primer melalui edukasi, pencegahan, dan meningkatkan kapasitas serta kapabilitas layanan primer.
Edukasi di layanan primer dapat dilakukan melalui kampanye, antara lain kampanye imunisasi, gizi seimbang, olah raga, anti rokok, sanitasi dan kebersihan lingkungan, skrining penyakit, dan kepatuhan pengobatan.
Bukan hanya itu, intervensi lain pengobatan jantung adalah operasi pasang ring.
“Saya minta 514 kabupaten/kota bisa operasi pasang ring. Semua provinsi harus bisa operasi gagal jantung terbuka dan bedah otak terbuka,” ujar Menkes Budi pada Indonesian Society of Interventional Cardiology Annual Meeting (ISICAM) 2022 di Jakarta.
Dikatakannya, dibutuhkan bantuan dari dokter spesialis jantung untuk bisa melakukan operasi pasang ring jantung di 514 kabupaten/kota.
Untuk mencapai target 514 Kabupaten/KAota bisa melakukan operasi jantung, diperlukan anggaran Rp31 triliun sampai 2027. Untuk tahap satu, Kemenkes menyediakan anggaran Rp17,9 triliun dan Rp13,1 triliun di tahap dua.
Dikutip Liputan6, didapati enam Provinsi Belum bisa pasang ring jantung. Kendati demikian, dia tak menyebut secara detail, provinsi mana saja yang belum bisa pasang ring jantung.
Sementara itu, menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, dari 514 Kabupaten/Kota di Indonesia, hanya di bawah 200 yang dapat memberikan layanan pasang ring jantung. Hal ini juga dipicu ketiadaan atau kekurangan alat cath lab untuk pasang ring jantung.
“Saya terkejut, dari 514 kabupaten/kota, di bawah 200 kabupaten/kota yang baru bisa pasang ring. Lalu, dari 34 provinsi yang bisa pasang ring, baru 28 yang bisa. Itu sudah 77 Tahun Indonesia Merdeka lho, apalagi bedah jantung terbuka,” sebut Budi Gunadi.
“Jadi, kadang-kadang saya sedih, kasihan sekali masyarakat kita. Karena kita tidak mempersiapkan fasilitas kesehatannya untuk melayani mereka,” tambah dia.
Di sisi lain, prosedur cath lab sendiri lebih banyak dimanfaatkan untuk masalah penyakit jantung seperti pemasangan stent (ring jantung) dan angiografi koroner.
Sebagai informasi, ring jantung adalah tabung kecil yang dimasukkan untuk membuka sumbatan pada aliran darah, sehingga aliran darah tidak lagi terhambat.
Sedangkan angiografi koroner adalah sebuah prosedur pemeriksaan invasif yang dilakukan untuk dapat melihat penyempitan atau penyumbatan atau struktur pembuluh darah koroner pada pasien yang diduga mempunyai penyakit jantung koroner.
Guna mengupayakan peningkatan layanan kesehatan penyakit jantung, Menkes mengatakan telah mempersiapkan sasaran pemenuhan alat cath lab, sasarannya di tahun 2024, setengah dari 514 kabupaten/kota dapat memiliki cath lab.
Terakhir Menkes juga mengungkapkan kepada awak media, dia menargetkan rumah sakit di daerah-daerah untuk dapat melakukan operasi bedah jantung terbuka pada 2024.