FirstIndonesiaMagz.id– PT Leighton Contractors Indonesia, bagian dari Leighton Asia, kembali menunjukkan komitmennya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) melalui berbagai inovasi, pelatihan, serta sistem manajemen yang berorientasi pada hasil dan keselamatan jangka panjang.
Pada Kamis (5/6), PT Leighton Contractors Indonesia telah mengikuti kegiatan wawancara penjurian OSH Asia’s Summit (OAS) 2025.
OAS 2025 diselenggarakan oleh First Indonesia Magazine bersama para profesional terkemuka di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kegiatan ini melalui beberapa tahapan, seperti wawancara penjurian, penilaian dari para dewan juri, dan tahap finalnya yaitu perolehan penghargaan.
OAS 2025 menjadi kegiatan corporate rating (award) tahunan di bidang Safety dengan tujuan memetakan persoalan dan tantangan yang ada di perusahaan dalam bidang K3 atau HSSE.
Dalam kegiatan wawancara penjurian ini, paparan perusahaan dilaksanakan secara daring oleh Mark Potter selaku Senior Manager Safety dan Fanny Azzahra Putri selaku HSE SPV serta Aulia selaku Enviro Engineer.
Leighton Indonesia mengimplementasikan SMK3 secara menyeluruh melalui kebijakan yang mencakup aspek kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan, kualitas, serta keamanan. Perusahaan ini telah mengantongi berbagai sertifikasi penting, termasuk SMK3 dan ISO 9001, 14001, 37001, dan 45001.
Penerapan sistem keselamatan ini didukung oleh peta jalan (safety roadmap) yang menekankan transparansi, akuntabilitas, dan kemudahan akses melalui intranet perusahaan. Untuk aktivitas berisiko tinggi, perusahaan menerapkan Class One Practices (COP) yang mencakup prosedur standar untuk kegiatan seperti pengangkatan, pekerjaan ketinggian, listrik, dan ruang terbatas.
Leighton juga memanfaatkan pendekatan inovatif seperti penggunaan modul prefabrikasi di bengkel manufakturnya di Bekasi. Dengan sistem ini, pekerjaan konstruksi menjadi lebih cepat, aman, dan berkualitas tinggi. Sistem pelacakan produktivitas menggunakan software Rover juga diterapkan untuk meningkatkan efisiensi produksi.
Selain itu, perusahaan menggunakan perangkat monitoring suara dan kualitas udara, sistem energi terbarukan seperti lampu jalan bertenaga surya, dan dashboard digital untuk pengelolaan keberlanjutan proyek.
Dampak Peningkatan Produktivitas Berkat SMK3
Implementasi SMK3 terbukti meningkatkan produktivitas, antara lain melalui:
- Pendekatan modular yang lebih cepat dan minim risiko.
- Simulasi 4D dan Digital Take-off untuk perencanaan yang presisi.
- Survey drone untuk pengumpulan data yang aman dan efisien.
- AutoLOTO, sistem isolasi energi otomatis yang meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko human error.
Berbagai program pelatihan disediakan bagi seluruh staf, mulai dari e-learning, pelatihan keselamatan langsung, hingga modul realitas virtual (VR). Forum pekerja lini depan dan inisiatif “Women in Construction” turut menjadi bagian dari strategi inklusif perusahaan.
Kegiatan edukasi kesehatan seperti seminar penyakit kardiovaskular dan infeksi saluran pernapasan akut juga menjadi bagian dari program pelatihan.
Leighton menerapkan kerangka kerja ONE HSE untuk membangun budaya K3 yang kuat melalui perilaku yang benar, komunikasi yang efektif, dan partisipasi aktif dari seluruh pekerja. Komitmen kepemimpinan ditunjukkan melalui Safety Leadership Walks dan briefing pagi rutin.
Perusahaan aktif terlibat dalam Bulan K3 Nasional, mengadakan berbagai lomba dan kampanye keselamatan untuk meningkatkan keterlibatan karyawan.
Dengan pendekatan holistik dan inovatif dalam manajemen keselamatan dan keberlanjutan, Leighton Asia terus menjadi pelopor dalam membangun budaya kerja yang aman, produktif, dan bertanggung jawab, baik di lingkungan internal maupun masyarakat sekitar.