Panyair Nunung Noor El Niel Meluncurkan Buku Puisi ke-7: Cermin Bayang-Bayang
Panyair Nunung Noor El Niel Meluncurkan Buku Puisi ke-7: Cermin Bayang-Bayang

FirstIndonesiaMazg.id, Jakarta- Perempuan penyair Indonesia, Nunung Noor El Niel, meluncurkan buku kumpulan puisinya yang ke-7 berjudul Cermin Bayang-Bayang pada Minggu (29/9), di Kafe Sastra, Balai Pustaka, Jakarta.

Buku ini merupakan kumpulan 90 puisi yang ditulis selama hampir dua tahun yaitu 2021-2023. Acara ini diselenggarakan oleh Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM). Hadirin diperkirakan lebih dari 100 orang yang terdiri dari berbagai kalangan dan umumnya penulis atau penyair, serta para pencinta sastra.

Nunung Noor El Niel saat ini tinggal di Denpasar, Bali.  Nunung adalah salah seorang pendiri komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM) dan saat ini aktif sebagai pengurus komunitas, serta aktif di komunitas Jatijagat Kehidupan Puisi (JKP) di Denpasar, Bali.

Buku kumpulan puisi tunggal Nunung Noor El Niel:

1. Solitude (2012),

2. Perempuan Gerhana (2013),

3. Kisas (2014),

4. Perempuan dan Tujuh Musim (2016),

5. Betinanya Perempuan (2019),

6. Sumur Umur (2021)

7. Cermin Bayang-Bayang (2024)

Dalam acara ini, hadir pula Riri Satria selaku Ketua Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM).

”Ini adalah buku kumpulan puisi ke-7 karya Mbak Nunung dan merupakan bagian dari perjalanan panjangnya di dunia sastra Indonesia. Buku ini merupakan kumpulan 90 puisi yang ditulis selama hampir dua tahun, buku ini menggambarkan refleksi mendalam tentang kehidupan, perasaan, dan renungan pribadi sang penyair. Melalui karyanya, Mbak Nunung mengajak kita untuk melihat ke dalam diri sendiri, bercermin pada bayangan kehidupan yang terus bergerak di balik setiap kata,” jelas Riri dalam sambutannya.

Selain Ketua Komunitas JSM, Direktur Utama Balai Pustaka, Achmad Fachroji, juga turut hadir dan memberikan selamat kepada Mbak Nunung.

“Dunia sastra di Indonesia bisa maju bukan sekedar tulisan, melainkan lebih dari itu, sastra maju karena dilisankan. Maka setiap karya sastra ini harus dilisankan supaya sampai pesannya kepada masyarakat. Sastra itu ikut serta menjaga peradaban manusia, karena menjaga sisi kemanusiaan kita. Setiap upaya upaya untuk itu, wajib disambut baik dan disyukuri. Sekali lagi selamat kepada Mbak Nunung atas perilisan buku Cermin Bayang-bayang,” ungkap Achmad Fachroji.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here