Ilustrasi Tangkapan Layar Youtube

firstindonesiamagz.id – Polri bakal bekerja sama dengan Komnas HAM dan Kompolnas untuk turut serta menyelidiki insiden polisi tembak polisi di rumah Kadiv Propam Ferdy Sambo.

Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam mengapresiasi langkah yang diambil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo itu sebagai bentuk keterbukaan.

“Sebagai spirit keterbukaan, langkah Kapolri baik,” kata Anam seperti yang dimuat detiknews, Rabu (13/7/2022).

Anam mengungkapkan hingga saat ini belum ada surat atau permintaan resmi dari Polri ke Komnas HAM.

Dia menuturkan perlu ada pembahasan lebih lanjut tentang penyidikan insiden baku tembak tersebut.

“Pertama-tama, kami ucapkan terima kasih atas kepercayaan kepada Komnas HAM. Namun kami harus mempelajari dulu, harus bertemu, harus berdiskusi,” ujarnya.

Menurut Anam dengan melakukan pertemuan antara Polri dan Komnas HAM adalah langkah penting untuk penyelidikan kasus tersebut.

Anam juga menyebutkan bahwa prinsip-prinsip HAM termasuk hal yang penting dalam penanganan kasus ini.

“Salah satu yang penting dalam penanganan Komnas HAM itu adalah menjaga akuntabilitas, menjaga transparansi, dan bagaimana prinsip-prinsip hak asasi manusia juga masuk dalam penanganan kasus yang terjadi di republik ini,” katanya.

Oleh sebab itu, Anam pun menanti undangan resmi dari Polri terkait menyelidiki kasus tewasnya Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat (Brigadir Yosua) tersebut.

“Resminya akan kami tunggu dan kami juga akan bertanya, apakah prinsip-prinsip tersebut, yang akuntabilitas, transparansi, bisa kita gunakan secara bersama-sama,” ucapnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga turut menuturkan bahwa ia ingin memastikan investigasi kasus ini berjalan secara transparan.
Karena itu, Polri berkomunikasi dengan Kompolnas dan Komnas HAM terkait kasus penembakan Bharada E terhadap Brigadir J.

“Di satu sisi kami juga sudah menghubungi rekan-rekan dari luar, dalam hal ini adalah Kompolnas dan Komnas HAM terkait dengan isu yang terjadi. Sehingga di satu sisi tentunya kita mengharapkan bahwa kasus ini bisa dilaksanakan pemeriksaan secara transparan, objektif, dan tentunya karena khusus menyangkut masalah anggota, kami juga ingin bahwa peristiwa yang ada betul-betul bisa menjadi terang,” ujar Kapolri dalam pernyataan pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/7).

Kapolri menjelaskan, tim dari eksternal itu akan bergerak bersama tim internal yang dibentuk Polri. Keputusan dari tim itu kemudian akan dijadikan dasar untuk bertindak lebih lanjut terkait penyidikan kasus polisi tembak polisi.

“Oleh karena itu, tim nanti akan bergerak, sehingga rekomendasi dari tim gabungan eksternal dan internal yang telah kita bentuk ini menjadi masukan yang akan digunakan untuk menindaklanjuti terkait dengan hal-hal yang mungkin bisa kita dapatkan untuk melengkapi proses penyidikan dan penyelidikan yang ada,” pungkas Kapolri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here