Beranda EVENT ISEA PT Asahimas Flat Glass Ikuti Wawancara Penjurian OSH Asia’s Summit 2025, Fokus...

PT Asahimas Flat Glass Ikuti Wawancara Penjurian OSH Asia’s Summit 2025, Fokus Transformasi Budaya K3 Berbasis Teknologi dan Manusia

0
488

Dokumentasi wawancara penjurian OSH Asia's Summit 2025

FirstIndonesiaMagz.id– PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMG), sebagai bagian dari AGC Group, menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) melalui pendekatan berbasis teknologi dan perilaku manusia. Perusahaan menyoroti proses pencapaian kematangan budaya K3 yang tidak hanya fokus pada standar, tetapi juga pada peningkatan produktivitas dan keterlibatan sumber daya manusia secara menyeluruh.

Pada Senin (23/6), PT Asahimas Flat Glass Tbk telah mengikuti kegiatan wawancara penjurian OSH Asia’s Summit (OAS) 2025.

OAS 2025 diselenggarakan oleh First Indonesia Magazine bersama para profesional terkemuka di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kegiatan ini melalui beberapa tahapan, seperti wawancara penjurian, penilaian dari para dewan juri, dan tahap finalnya yaitu perolehan penghargaan.

OAS 2025 menjadi kegiatan corporate rating (award) tahunan di bidang Safety dengan tujuan memetakan persoalan dan tantangan yang ada di perusahaan dalam bidang K3 atau HSSE.

Dalam kegiatan wawancara penjurian ini, paparan perusahaan oleh oleh Frans Andreas selaku Supervisor HSE dan didampingi oleh Pahlevi Elmathor selaku Corporate Manager HSE.

Seluruh pabrik Asahimas telah mendapatkan sertifikasi SMK3 tingkat lanjut dari pemerintah Indonesia, sebagai bukti nyata keseriusan dalam implementasi sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Tak hanya itu, Asahimas juga menerima penghargaan Zero Accident Award dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta berbagai sertifikasi lingkungan seperti ISO 14001:2015, Green Product Certificate, dan PROPER Hijau dari KLHK.

Asahimas melakukan asesmen budaya keselamatan kerja pada 2023 bekerja sama dengan Niigata University, Jepang, yang melibatkan sekitar 3.500 karyawan di tiga lokasi pabrik. Hasil asesmen ini menjadi dasar pengembangan program peningkatan budaya K3 sepanjang 2024 dan 2025, dengan fokus utama pada perubahan perilaku tidak aman (unsafe behavior).

Dalam implementasinya, Asahimas mengacu pada teori Hendrick & Kleiner, yang memandang kecelakaan kerja sebagai akibat dari ketidaksesuaian dalam sistem sosioteknis, bukan semata kesalahan individu. Pendekatan ini diwujudkan melalui lima dimensi:

Human–Machine Interface Technology

Meliputi inovasi alat kerja seperti penggunaan semi-automatic side grab dalam penanganan kaca dan pemasangan sistem interlock pada alat berat untuk mencegah cedera. Monitoring pekerjaan di ketinggian juga diperkuat dengan penggunaan drone dan CCTV.

Human–Software Interface Technology

Asahimas mengembangkan berbagai program berbasis kognitif untuk mengurangi stres kerja dan meningkatkan ketepatan respons karyawan, seperti senam pagi, diskusi rutin antara manajer dan operator, hingga pelatihan berbasis virtual reality (VR) dan simulasi langsung.

Human–Organization Interface Technology

Penerapan aplikasi “My Asahimas” memungkinkan pelaporan unsafe action secara real time. Program reward untuk temuan terbaik dan pelatihan rutin turut meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab individu terhadap keselamatan kerja.

Human–Environment Interface Technology

Penyesuaian tata letak gudang, patroli rutin untuk area blind spot, serta penerapan sarung tangan Kevlar khusus bagi operator penanganan kaca menjadi langkah nyata untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan ergonomis.

Human–Job Interface

Asahimas terus memetakan beban kerja dan kondisi kelelahan operator untuk memastikan kesiapan kerja yang optimal sebelum memulai aktivitas harian.

Meski sudah banyak inisiatif dijalankan, Asahimas menyadari masih adanya tantangan di tingkat dasar seperti disiplin penggunaan APD, aktivitas shortcut, dan kesadaran point and calling. Namun, perusahaan melihat semua tantangan ini sebagai peluang pembelajaran kolektif untuk membangun budaya keselamatan kerja yang merata di seluruh pabrik.

TIDAK ADA KOMENTAR