FirstIndonesiaMagz.id– Sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, PT Astra International Tbk berpegang teguh pada filosofi Catur Dharma dalam menjalankan bisnisnya. Astra telah menetapkan aspirasi keberlanjutan melalui Astra 2030 Sustainability Aspirations, yang mengusung tiga pilar utama: Portfolio (Keberlanjutan & Ketahanan Bisnis), People (Keberagaman & Inklusivitas), dan Public Contribution (Pemberdayaan Masyarakat).
PT Astra International Tbk telah mengikuti kegiatan wawancara penjurian Indonesia Sustainability Award (ISA) 2025 yang diselenggarakan oleh First Indonesia Magazine bersama PT Indonesia Popular Mandiri pada Rabu (12/2).
Indonesia Sustainability Award (ISA) 2025 bertujuan untuk menghargai dan mengakui upaya perusahaan dan organisasi dalam mengimplementasikan praktik baik di bidang Environmental, Social, and Governance (ESG), serta memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam praktik keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.
Dalam kegiatan ISA 2025 ini akan melalui beberapa tahap meliputi kegiatan penjurian dan penilaian dari para dewan juri serta tahap final-nya adalah perolehan penghargaan.
Pada saat kegiatan wawancara penjurian, paparan materi disampaikan oleh Kemal Adam selaku Sustainability Project Manager, Yulika selaku Corporate Social Responsibility Manager, Milhan Hakim selaku Circular Economy Project Manager, Perdana Gutomo Putra serta Ahmad Baihaqie.
Dalam perjalanan keberlanjutannya, Astra terus berinovasi dan memperkuat strategi transisi ke bisnis yang lebih resilien dan ramah lingkungan. Sejumlah langkah konkret telah diambil, termasuk:
Pengurangan Emisi dan Efisiensi Energi
Astra menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 30% pada tahun 2030 dibandingkan baseline 2019. Hingga tahun 2023, Astra berhasil mencapai pengurangan sebesar 13,96%. Program Fuel Smart dan Renew & Reduce juga telah meningkatkan efisiensi energi dan kapasitas energi terbarukan dalam operasionalnya.
Peningkatan Pendapatan Non-Batu Bara
Menyadari pergeseran global menuju energi hijau, Astra berkomitmen untuk meningkatkan pendapatan dari bisnis non-batu bara hingga 88% pada tahun 2030. Saat ini, pencapaiannya telah mencapai 73%. Astra juga melakukan diversifikasi bisnis ke sektor energi terbarukan, termasuk investasi pada panas bumi, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dan kendaraan listrik.
Pengelolaan Sumber Daya dan Ekonomi Sirkular
Dalam pengelolaan lingkungan, Astra menargetkan 50% bauran energi terbarukan, serta mencapai 99% tingkat daur ulang limbah padat. Melalui konsep ekonomi sirkular, Astra telah mengembangkan Astra Circular Economy Institute (ACEI) yang berfokus pada penerapan prinsip 9R (Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, dll.) dalam operasional bisnis.
Keberagaman dan Inklusivitas
Astra berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dengan memperkuat program Astra for Everyone dan Astra Women’s Network, yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam kepemimpinan. Pada 2023, upaya keberagaman gender di Astra mencapai peningkatan hingga 64%.
Pemberdayaan Masyarakat
Sebagai bentuk kontribusi sosial, Astra menjalankan program Kampung Berseri Astra (KBA) dan Desa Sejahtera Astra (DSA) untuk memberdayakan masyarakat dengan pendekatan keberlanjutan. Pada tahun 2023, program ini telah menjangkau 2,12 juta penerima manfaat dengan target 2,5 juta pada tahun 2030. Astra tidak hanya berfokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga pada dampak jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat. Dengan strategi keberlanjutan yang matang dan komitmen pada prinsip Catur Dharma, Astra terus berupaya menjadi perusahaan yang intelligent, agile, dan berorientasi pada keberlanjutan.