Beranda News DAERAH Waduh! 29 Desa di Gianyar Bali Berstatus Zona Merah Rabies

Waduh! 29 Desa di Gianyar Bali Berstatus Zona Merah Rabies

0
549

Potret Anjing liar (Dok.Tribun Bali)

FirstIndonesiaMagz.id-Sebanyak 29 desa dari total 64 desa di Kabupaten Gianyar, Bali ditetapkan Dinas Pertanian Gianyar berstatus zona merah rabies.

Kendati demikian, bila dibandingkan dengan Desember 2022 hanya 16 desa yang berstatus zona merah. Jumlah yang sekarang ini merupakan kenaikan yang sukup signifikan.

Menurut Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Gianyar Made Santiarka, data tersebut berasal dari 49 ekor anjing yang positif rabies. Hal itu artinya ada penambahan 11 desa zona merah rabies dibandingkan akhir tahun lalu.

Santiarka menjelaskan sebanhyak 29 desa itu terpencar di tujuh kecamatan yang ada di Gianyar yang meliputi Desa Petak Kaja dan Kelurahan Bitera di Kecamatan Gianyar.

Enam desa di di Kecamatan Blahbatuh, yakni Desa Saba, Desa Belega, Desa Buruan, Desa Pering, Desa Bedulu, dan Desa Blahbatuh.

Kemudian, empat desa di Kecamatan Sukawati di antaranya Desa Kemenuh, Desa Sukawati, Desa Singapadu Tengah, dan Desa Guwang.

Selanjutnya di Kecamatan Ubud, zona merah rabies mencakup tujuh desa, yakni Desa Lodtunduh, Desa Mas, Kelurahan Ubud, Desa Petulu, Desa Sayan, Desa Singakerta, dan Desa Kedewatan.

Lalu, lima desa di Kecamatan Payangan, yakni Desa Puhu, Desa Kelusa, Desa Bukian, Desa Melinggih, dan Desa Buahan Kaja. Termasuk dua desa di Kecamatan Tegalalang, yaitu Desa Taro dan Keliki.

Sedangkan, dua desa zona merah rabies di Kecamatan Tampaksiring, yakni Desa Pejeng Kelod dan Desa Tampaksiring.

“Artinya, semua kecamatan sudah zona rabies dan tidak dipungkiri kemungkinan bertambah,” jelas Santiarka, dikutip detik.com.

Menurut data Distanak Gianyar, populasi anjing di kabupatennya menyentuh 88.824 ekor. Jumlah tersebut meningkat, terlebih usai musim kawin anjing pada Maret 2023. Sedangkan anjing yang divaksinasi baru sebanyak 27.791 ekor.

“Baru 31,28 persen vaksinasi yang bisa dilakukan,” tukas Santiarka.

TIDAK ADA KOMENTAR