Dokumentasi wawancara penjurian ISEA 2025
Dokumentasi wawancara penjurian ISEA 2025

FirstIndonesiaMagz.id– PT Brantas Abipraya (Persero) kembali menegaskan posisinya sebagai pelopor keselamatan kerja di sektor konstruksi nasional melalui pemaparan program unggulan Health, Safety, and Environment (HSE). Sebagai salah satu BUMN konstruksi terkemuka di Indonesia, Brantas Abipraya menegaskan komitmennya dalam mengintegrasikan prinsip keselamatan kerja di seluruh lini operasional perusahaan.

Pada Kamis (15/5), PT Brantas Abipraya (Persero) telah mengikuti kegiatan wawancara penjurian Indonesia Safety Excellence Award (ISEA) 2025.

ISEA 2025 diselenggarakan oleh First Indonesia Magazine bersama para profesional terkemuka di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kegiatan ini melalui beberapa tahapan, seperti wawancara penjurian, penilaian dari para dewan juri, dan tahap finalnya yaitu perolehan penghargaan.

ISEA 2025 menjadi kegiatan corporate rating (award) tahunan di bidang Safety dengan tujuan memetakan persoalan dan tantangan yang ada di perusahaan dalam bidang K3 atau HSSE.

Dalam kegiatan wawancara penjurian ini, paparan perusahaan dilaksanakan secara daring oleh Hayyin Fahmi selaku SVP Dept QHSSE dan Riza Trisno Rinaldo sebagai VP HSE dan SMK serta dihadiri oleh tim QHSSE PT Brantas Abipraya.

Dalam wawancara penjurian ini, Brantas Abipraya memamerkan berbagai pencapaian dan inovasi keselamatan kerja yang menjadikannya sebagai perusahaan dengan budaya K3 proaktif.

“Keselamatan bukan hanya prioritas, melainkan bagian dari budaya kerja kami. Kami ingin setiap proyek tidak hanya selesai tepat waktu dan berkualitas, tetapi juga tanpa insiden,” ujar SVP QHSSE Brantas Abipraya Hayyin Fahmi dalam presentasinya.

Beberapa inisiatif keberlanjutan yang dipaparkan antara lain:

  • Green Construction: Implementasi prinsip konstruksi ramah lingkungan melalui efisiensi energi, pengelolaan limbah konstruksi, dan penggunaan material ramah lingkungan.
  • Pemberdayaan Sosial: Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang fokus pada pemberdayaan masyarakat sekitar proyek serta pelatihan tenaga kerja lokal.
  • Digitalisasi Proyek: Pemanfaatan teknologi digital seperti BIM (Building Information Modeling) dan sistem e-monitoring untuk efisiensi dan transparansi proyek.
  • Kepatuhan terhadap ESG: Penguatan tata kelola perusahaan yang berintegritas dan berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang.

Komitmen Kuat pada Zero Accident

Perusahaan yang telah meraih sertifikasi Zero Accident di berbagai proyek strategis nasional ini memiliki target utama “Zero Accident, No Lost Time”, yang tercermin dalam penerapan Safety Culture Ladder pada level 4,28 – Proactive. Artinya, budaya K3 telah melekat dalam seluruh lini operasional dan menjadi bagian integral dalam pengambilan keputusan.

Inovasi dan Digitalisasi Sistem K3

Abipraya telah mengembangkan berbagai sistem digital pelaporan K3, termasuk:

  • Job Safety Analysis (JSA)
  • Toolbox Meeting harian
  • Inspeksi K3 digital
  • Monitoring SMK3L (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja – Lingkungan)

Sistem ini memungkinkan pekerja untuk mengakses informasi K3 secara real-time dan meningkatkan partisipasi pekerja dalam pelaporan potensi bahaya.

Program Safety Terintegrasi

Beberapa program unggulan lainnya antara lain:

  • Pelatihan K3 bekerja di ketinggian dan First Aid (P3K)
  • Supervisi dan audit triwulan
  • Sarasehan QHSSE bersama direksi dan mitra kerja
  • Management Walkthrough secara berkala oleh jajaran manajemen tertinggi
  • Sistem reward and punishment untuk memperkuat kepatuhan

Selain itu, penerapan Contractor Safety Management System (CSMS) memastikan mitra kerja memiliki standar keselamatan yang setara, dengan 75 poin penilaian yang wajib dipenuhi.

Dengan pendekatan menyeluruh, terukur, dan adaptif terhadap dinamika lapangan, PT Brantas Abipraya terus membuktikan bahwa keselamatan kerja bukan sekadar kewajiban, melainkan kunci keberlanjutan di sektor konstruksi.

Perusahaan juga mencatat pencapaian positif dalam kinerja keberlanjutannya, dengan peningkatan skor ESG dan keberhasilan memperoleh sertifikasi ISO terkait lingkungan dan manajemen mutu.

Partisipasi Brantas Abipraya dalam ISEA 2025 merupakan bagian dari langkah strategis untuk berbagi praktik terbaik, memperluas kolaborasi lintas sektor, serta memperkuat kontribusinya terhadap agenda pembangunan berkelanjutan nasional.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here