4 Saham Bank Kakap BBRI hingga BMRI Miliki Prospek Cerah di 2024

FirstIndonesiaMagz.id– Prospek saham empat bank besar RI akan tetap cerah sepanjang 2024. Analis menyebut katalis positif soal pertumbuhan kredit yang akan didukung oleh ekonomi dalam negeri hingga suasana makro yang baik.

Sejauh ini, hingga penutupan sesi I perdagangan Senin (29/1), performa saham bank big cap cukup positif di 2024.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menguat 0,80 persen year to date (YtD), saham bank BUMN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) naik 5,37 persen, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menguat 3,26 persen dalam periode yang sama.

Berbeda, saham bank pelat merah lainnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) merosot 3,93 persen YtD, usai sempat rebound 19 persen dari level 4.800 pada 1 November 2023 ke 5.900 pada 15 Januari 2024.

DBS Group Research, dalam riset pada 24 Januari 2024, menulis, prospek pertumbuhan perbankan masih menggembirakan seiring pertumbuhan pinjaman akan ditopang oleh ekonomi domestik.

Ekonom DBS memperkirakan perekonomian Indonesia akan tetap bertahan stabil pada 2024, tumbuh sebesar 5 persen.

“Kami memperkirakan pertumbuhan pinjaman 9-11 persen pada 2024 untuk bank-bank yang berada dalam cakupan kami, mencerminkan pertumbuhan pada 2023,” jelas analis DBS, dikutip IDXChannel, Senin (29/1).

Angka net interest margin (NIM) bank RI juga stabil di tengah potensi penurunan suku bunga di semester II-2024.

Selama 9 bulan di 2023, industri perbankan mengalami peningkatan NIM secara umum. Namun, jelas DBS, tren ini mungkin tidak akan bertahan pada 2024 karena penurunan porsi dana murah alias CASA dan biaya dana (cost of funds) yang lebih tinggi akibat kenaikan suku bunga pada 2023.

DBS menjelaskan, kemungkinan penurunan suku bunga pada semester II-2024 oleh Bank Indonesia (BI) dapat memberikan beberapa risiko positif terhadap NIM bank, meskipun hal ini masih bergantung pada waktu penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed).

DBS menyebut, valuasi saham bank juga ditopang oleh prospek pertumbuhan yang positif. Broker tersebut menjagokan saham BMRI dan BBCA.

Sementara, riset BRI Danareksa Sekuritas pada 16 Januari 2024 kembali menyematkan peringkat overweight untuk sektor perbankan RI. Danareksa menyebut, bank kakap berada di jalur yang tepat untuk mencapai imbal hasil (yield) dan NIM yang lebih tinggi pada 2024.

Kenaikan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) akan menjadi salah satu pendorong imbal hasil yang lebih tinggi di tahun penuh (FY) 2024, kata Danareksa.

Di antara 4 bank besar, Danareksa menyebut, BBCA mempunyai kontribusi terbesar dari segmen KPR, yakni sebesar 15,4 persen dari total kredit, disusul BBNI.

“Mempertahankan Overweight pada pertumbuhan laba yang layak sektor ini, prospek makro yang baik, dan potensi penurunan suku bunga; BBCA dan BMRI sebagai pilihan utama kami,” jelas analis Danareksa.

Setali tiga uang, riset IndoPremier Sekuritas, terbit pada 15 Januari 2024, kembali memberikan rating overweight untuk sektor bank, dengan BMRI sebagai pilihan utama alias top pick.

“Semua bank besar dalam cakupan kami mencapai level tertinggi sepanjang masa didukung oleh hasil [kinerja] yang kuat dan kondisi makro yang bullish, sehingga arus masuk dana asing pun kuat,” tulis IndoPremier.

CGS-CIMB pun memberikan rating overweight untuk perbankan RI, dengan memberi judul riset mereka yang terbit pada 19 Januari 2024 “Keeping the Ball Rolling” (menjaga bola tetap bergulir), yang bisa diartikan menjaga momentum suatu peristiwa atau aktivitas terentu.

“Kami memperkirakan pertumbuhan EPS bank-bank besar sebesar 10.8%/12.8% pada FY24F/FY25F, didorong oleh pertumbuhan pinjaman sebesar 10,5% yoy, margin stabil, dan CoC [cost of credit/biaya kredit] rendah yang berkelanjutan,” jelas analis CGS-CIMB.

Meskipun terdapat kemungkinan penurunan suku bunga, CGS-CIMB yakin bahwa margin bank-bank besar akan tetap tangguh. “BBNI dan BBRI mungkin akan mengalami sedikit peningkatan NIM pada 2024F,” kata CGS-CIMB.

“Pilihan teratas sektor kami adalah BBNI dan BMRI,” jelas CGS-CIMB.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here