Penting Namun Sering Terlupakan, Berikut Faktor Manusia & Budaya Keselamatan dalam K3
Penting Namun Sering Terlupakan, Berikut Faktor Manusia & Budaya Keselamatan dalam K3

FirstIndonesiaMagz.id– Keselamatan di tempat kerja merupakan prioritas utama bagi setiap perusahaan, tidak hanya untuk melindungi karyawan tetapi juga untuk memastikan efisiensi dan produktivitas.

Seringkali, fokus keselamatan diletakkan pada peralatan dan prosedur. Namun, dua elemen krusial yang sering kali terabaikan adalah faktor manusia dan budaya keselamatan.

Faktor Manusia

Faktor manusia melibatkan bagaimana perilaku, kognisi, dan kondisi fisik individu mempengaruhi keselamatan di tempat kerja. Ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan:

Perilaku Individu

Karyawan mungkin membuat keputusan berisiko akibat kurangnya pemahaman atau karena merasa tertekan untuk menyelesaikan tugas dengan cepat. Misalnya, tidak menggunakan peralatan pelindung diri (APD) karena merasa terganggu atau tidak nyaman dapat meningkatkan risiko kecelakaan.

Kondisi Psikologis dan Fisik

Stres, kelelahan, dan masalah kesehatan dapat mempengaruhi konsentrasi dan kemampuan seseorang untuk bekerja dengan aman. Karyawan yang mengalami stres atau kelelahan cenderung lebih rentan terhadap kecelakaan.

Pelatihan dan Pendidikan

Pendidikan yang kurang atau tidak memadai tentang prosedur keselamatan dapat menyebabkan karyawan tidak sadar akan potensi bahaya dan cara melindungi diri mereka. Pelatihan yang efektif sangat penting untuk memastikan karyawan memahami dan mematuhi praktik keselamatan.

Budaya Keselamatan

Sedangkan budaya keselamatan adalah sikap, nilai, dan norma yang berkembang dalam organisasi terkait dengan keselamatan kerja. Budaya ini bisa mempengaruhi secara signifikan bagaimana karyawan menganggap dan mempraktikkan keselamatan. Beberapa elemen budaya keselamatan meliputi:

Komitmen Manajemen

Dukungan dan komitmen dari manajemen puncak terhadap keselamatan sangat penting. Jika manajemen menunjukkan kepedulian yang nyata dan memimpin dengan contoh, hal ini akan mendorong karyawan untuk mengikuti praktik keselamatan yang baik.

Komunikasi dan Keterbukaan

Budaya keselamatan yang baik mempromosikan komunikasi terbuka tentang masalah keselamatan. Karyawan harus merasa nyaman melaporkan risiko atau kecelakaan tanpa takut mendapat hukuman atau tindakan balasan.

Penghargaan dan Insentif

Menghargai dan memberi insentif kepada karyawan yang mematuhi prosedur keselamatan dapat mendorong kepatuhan dan meningkatkan kesadaran keselamatan. Sistem penghargaan yang efektif dapat memotivasi karyawan untuk menjaga standar keselamatan tinggi.

Penilaian dan Perbaikan Berkelanjutan

Budaya keselamatan yang sehat melibatkan evaluasi berkala dari prosedur keselamatan dan penyesuaian yang diperlukan. Perusahaan harus melakukan penilaian risiko secara rutin dan memperbarui kebijakan keselamatan sesuai dengan kebutuhan dan temuan terbaru.

Ketahui lebih banyak mengenai Faktor Manusia & Budaya Keselamatan dalam kelas yang akan diadakan dalam rangkaian kegiatan OSH ASIA’S SUMMIT 2024 yang akan diselenggarakan pada 23-24 Agustus 2024 berlokasi di Prama Sanur Beach Bali.

Kegiatan ini sebagai pendukung terciptanya perusahaan yang berwawasan keselamatan dan mewujudkan Budaya Keselamatan Kerja di Indonesia. Diadakan oleh First Indonesia dan INOSHPRO bersama asosiasi lainnya serta pakar akademik K3.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai OSH ASIA’S SUMMIT 2024 dapat menghubungi penyelenggara pada 0812-9200-4169 (Admin First Indonesia Magazine).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here