FirstIndonesiaMagz.id– Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, Taku Eto, telah mengajukan surat pengunduran diri kepada Perdana Menteri Shigeru Ishiba.
Menurut laporan Xinhua pada Rabu (21/5), Eto mendapat kritik tajam setelah menyampaikan pernyataan kontroversial terkait beras. Dalam pidatonya pada hari Minggu, ia mengaku tidak pernah membeli beras karena selalu mendapat pasokan dari para pendukungnya.
Pernyataan itu memicu kemarahan publik di tengah kenaikan harga beras yang signifikan di Jepang. Awal bulan ini, harga beras mencatat rekor tertinggi baru.
Walaupun Eto telah menyampaikan permintaan maaf dan menarik kembali ucapannya, banyak pihak dari oposisi dan masyarakat tetap mengecamnya, menilai pernyataan tersebut sangat tidak pantas dan mempertanyakan kelayakannya sebagai pejabat publik.
Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Ishiba dikabarkan akan menunjuk Shinjiro Koizumi, mantan kepala strategi pemilu, sebagai pengganti Eto.
Berdasarkan data terbaru, harga rata-rata eceran beras di Jepang telah meningkat menjadi 4.268 yen atau sekitar Rp480 ribu untuk setiap lima kilogram. Angka ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah pencatatan dan hampir dua kali lipat dari harga pada periode yang sama tahun lalu.