FirstIndonesiaMagz.id– Great Giant Foods (GGF), perusahaan agribisnis yang berada di bawah naungan Gunung Sewu Group, menunjukkan komitmen kuat terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) melalui transformasi budaya kerja yang terintegrasi. Melalui berbagai program strategis, GGF menargetkan pencapaian zero accident di seluruh unit operasionalnya.
Pada Kamis (7/8), Great Giant Foods (GGF) telah mengikuti kegiatan wawancara penjurian OSH Asia’s Summit (OAS) 2025.
OAS 2025 diselenggarakan oleh First Indonesia Magazine bersama para profesional terkemuka di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kegiatan ini melalui beberapa tahapan, seperti wawancara penjurian, penilaian dari para dewan juri, dan tahap finalnya yaitu perolehan penghargaan.
OAS 2025 menjadi kegiatan corporate rating (award) tahunan di bidang Safety dengan tujuan memetakan persoalan dan tantangan yang ada di perusahaan dalam bidang K3 atau HSSE.
Dalam kegiatan wawancara penjurian ini, paparan secara daring oleh Nur Ilman Ilyas selaku SHE Dept. Head.
Sebagai produsen buah segar, makanan dan minuman kemasan, serta produk protein dan susu—dengan merek ternama seperti Sunpride, Hometown, Re.juve, dan Cap Kodok—GGF dikenal secara global, terutama atas produk nanas kaleng yang menempatkannya di jajaran tiga besar produsen dunia. Tidak hanya itu, GGF juga merupakan produsen nanas olahan terintegrasi dan zero waste terbesar di dunia.
Dalam menjalankan aktivitasnya, GGF mengedepankan lima nilai utama: Teamwork, Agility, Governance, Reliability, dan Excellence. Nilai-nilai ini diterjemahkan dalam konteks SHE (Safety, Health, and Environment) sebagai:
- Kolaborasi menyeluruh lintas fungsi untuk membangun budaya keselamatan
- Responsif terhadap risiko kerja dan adaptif terhadap perubahan kondisi
- Kepatuhan hukum serta integritas dalam sistem manajemen SHE
- Menjadi mitra kerja yang mengutamakan keselamatan
- Inovasi berkelanjutan dalam peningkatan kinerja K3L
Tahun 2024 menjadi titik balik penting, di mana GGF mencatat peningkatan kecelakaan kerja sebesar 92%. Menyadari urgensi ini, GGF mempercepat langkah transformasi, antara lain:
- Pembentukan departemen SHE independen, terpisah dari HR & Sustainability
- Penempatan Safety Representatives di seluruh area operasional
- Pelaksanaan Management Walk-Through dan Collaboration Inspection
- Aktivasi program SHE Moment untuk membangun kesadaran keselamatan secara rutin
- Peningkatan kompetensi melalui pelatihan dan sertifikasi K3
Hanya dalam satu tahun, GGF berhasil menurunkan angka kecelakaan kerja sebesar 39% pada 2025. Capaian ini ditunjang oleh:
- 165 pekerja tersertifikasi
- 300 peserta pelatihan di level manajerial
- Total 5.413 peserta pelatihan dalam 60 kelas
- 300 kali inspeksi kolaboratif
- 800 temuan dengan tingkat penyelesaian 90%
- Digitalisasi Safety Observation Report
- Penyelesaian 80% dari rencana aksi korektif
- Zero fatality dan kecelakaan serius
Keberhasilan GGF dalam mengintegrasikan program keselamatan dan mengubah pola pikir manajemen serta pekerja menjadi fondasi penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan produktif. GGF membuktikan bahwa transformasi budaya K3 bukan hanya tentang kepatuhan, tetapi juga investasi jangka panjang dalam keberlanjutan bisnis dan kesejahteraan karyawan.