Sepanjang 2024, Kilang Pertamina Catatkan 52,6 juta Jam Kerja Aman
Sepanjang 2024, Kilang Pertamina Catatkan 52,6 juta Jam Kerja Aman

FirstIndonesiaMagz.id– Aspek Health, Safety, Security and Environment (HSSE) dan kehandalan kilang menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan kilang dapat beroperasi dengan aman. Salah satu indikator yang dipakai untuk menunjukkan kinerja itu adalah Jam Kerja Aman.

“Sepanjang tahun 2024, unit operasi dan proyek KPI membukukan 52,6 juta Jam Kerja Aman,” kata Pjs. Corporate Secretary KPI Milla Suciyani.

Pencapaian Jam Kerja Aman ini menurut Milla juga menjadi salah satu tanda kredibilitas KPI dalam mengelola kilang minyak.

“Penerapan HSSE dalam proses bisnis KPI, tidak hanya dilakukan melalui peningkatan sarana dan prasarananya saja, tetapi juga dilakukan melalui program internalisasi budaya HSSE mulai dari level front liner hingga pimpinan tertinggi,” jelas Milla.

Saat ini, KPI terus mengulirkan program Safety Leadership Program 4.0. Program ini ditujukan untuk menumbuhkan budaya aman dalam diri setiap orang.

“Budaya aman yang kuat memiliki dua komponen utama yaitu teknikal dan non teknikal. Komponen teknikal mencakup penguasaan standar keselamatan kerja dan penggunaan alat pelindung diri (APD), serta perlengkapan lainnya. Sedangkan aspek non-teknikal melibatkan nilai komunikasi, kepemimpinan dan nilai keselamatan yang tertanam dalam setiap individu,” jelas Milla.

Milla juga menyampaikan bahwa keberhasilan implementasi HSSE berkontribusi langsung pada keberlanjutan bisnis perusahaan sekaligus mendukung ketahanan energi nasional.

“KPI ingin memastikan semua elemen perusahaan memprioritaskan keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan operasional,” ujar Milla.

Penerapan aspek HSSE ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan memastikan kesehatan dan keselamatan pekerja, penciptaan lingkungan kerja yang aman dan efisien, penerapan operasional yang ramah lingkungan, serta membangun kolaborasi yang kuat antara seluruh pemangku kepentingan. Prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) juga menjadi dasar kegiatan ini, di mana perusahaan menekankan pentingnya integrasi aspek keselamatan, lingkungan, dan tata kelola dalam semua proses operasional.

“KPI ingin memastikan bahwa keselamatan dan keberlanjutan menjadi prioritas utama di setiap aktivitas, sehingga tahun 2025 dan seterusnya dapat berjalan dengan aman, selamat, dan sukses,” tutup Milla.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here