Sumber: Kemenag

FirstIndonesiaMagz.id – Jemaah haji Indonesia di puncak Arafah – Muzdalifah – Mina (Armina) mendapatkan menu makanan siap saji.
Jemaah haji akan mendapatkan berbagai macam menu seperti mangut lele, rendang ayam, rendang sapi, semur dan gulai ikan.

Selain itu jemaah haji juga akan menikmati sajian bubur kacang hijau, kacang merah dan ketan hitam.

Di puncak haji nanti, menu makanan yang ditawarkan kepada jemaah Indonesia disiapkan oleh Masyariq atau Muassasah.

Untuk memastikan rasa dan kualitas makanan, Penyelenggara Haji Arab Saudi (PPIH) melakukan uji rasa makanan (test food)

Acara test food ini dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz, Irjen Kementerian Agama Faisal AH, Presiden PPIH Arab Saudi, yang juga Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, Direktur Pengembangan Haji Arsad Hidayat, Direktur Penyelenggaraan Haji Haji. Pengelolaan Dana Jaja Jaelani, Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie dan Konsul Haji di KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.

Menu yang diuji rasa adalah makanan siap saji. Tipe ini dirancang untuk memudahkan kemenangan di Armina.

Selain itu, menurut Hilman, cita rasa makanan juga terjaga.

Sedangkan untuk proses pendiatribusian, Hilman mengatakan akan dilakukan oleh Tim Masyariq.

Lauk siap santap ini cocok dipadukan dengan sekotak nasi putih. Peziarah juga menerima buah dan air mineral, seperti yang mereka terima di hotel-hotel di Mekkah.

Hilman menambahkan, menu makanan cepat saji ini merupakan produk Indonesia.

Masyarakat sebagai mitra Kementerian Agama bekerja sama dengan perusahaan Indonesia untuk menyediakan hal tersebut.

Menu makanan cepat saji ini diberikan kepada jemaah pada waktu-waktu tertentu. Pertama, pada siang hari tanggal 8 Zulhijah.

Hal ini terjadi bersamaan dengan perpindahan masyarakat dari Makkah ke Arafah.

Kedua, makan siang pada hari ke-9 Zulhijjah.

Hal ini agar masyarakat tidak perlu mengantri untuk mendapatkan makanan.

Ketiga, makan malam pada tanggal 9 Zulhijah, tepat saat jemaah mulai bergerak menuju Muzdalifah.
Keempat, sarapan pada hari ke-10 Zulhijah saat jemaah baru tiba di Mina. Hal ini juga dimaksudkan agar ketika jemaah sampai di Mina, mereka akan mendapatkan makanan.

Kelima, makan siang saat jemaah meninggalkan Mina baik pada tanggal 12 Zulhijah Nafar Awal maupun tanggal 13 Zulhijah Nafar Tsan. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here