Source: Maxar

Jakarta, FirstIndonesiaMagz.id-Bencana banjir bandang yang melanda kota Derna, wilayah Timur Libya, yang diakibatkan oleh Badai Daniel yang menerjang selama sepekan telah membuat intensitas hujan turun meningkat dan merusak dua bendungan setempat.

Korban tewas akibat banjir pun telah mencapai 11.300 orang, berdasarkan laporan terbaru dari PBB yang mengutip Bulan Sabit Merah Libya. Selain itu, 10.100 orang masih dilaporkan hilang di kota yang hancur akibat banjir tersebut, seperti yang diumumkan oleh Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB.

“Saat ini kondisi kemanusiaan di Derna masih sangat mengkhawatirkan,” imbuh laporan terbaru.

Tidak hanya Derna, banjir juga telah menyebabkan kematian 170 orang di kota lain, dan jumlah ini diprediksi bakal terus bertambah lantarab operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung.

Lantaran kondisi kemanusiaan di Derna yang sangat mengkhawatirkan, ditambah lagi dengan masalah kekurangan air bersih juga patut untuk diperhatikan dan segera diatasi, karena akibat kondisi ini 55 anak mengalami keracunan akibat mengonsumsi air yang tercemar.

Di daerah-daerah yang terkena konflik bersenjata, PBB juga memperingatkan tentang bahaya ranjau darat yang berpindah akibat banjir, dan warga sipil dihimbau untuk berhati-hati.

Sebagai informasi, Libya telah mengalami konflik berkepanjangan sejak penggulingan Moamer Kadhafi oleh NATO pada tahun 2011. Seperti yang dimuat dalam CnbcIndonesia, Libya dihadapkan pada dualitas pemerintahan yang bersaing satu sama lain.

Beberapa ahli menyebutkan bahwa kegagalan pihak berwenang dalam mengelola bendungan Derna selama badai merupakan faktor penyebab banjir dahsyat ini, yang telah menelan banyak korban, dan menilai tindakan mereka sebagai kelalaian tragis dan kriminal dalam melindungi warga negara.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here