FirstIndonesiaMagz.id- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya menjaga kualitas produksi perikanan budidaya di Indonesia melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Salah satunya adalah peningkatan pelayanan pemeriksaan kesehatan ikan.
Salah satu cara KKP menunjukkan peningkatan layanan ini adalah melalui stan konsultasi di Pameran Peternakan, Susu, Pengolahan Daging, dan Budidaya Perairan Internasional Indonesia ke-6 di Tangerang, Banten.
Tebe menjelaskan, KKP memiliki unit kerja yang fokus memberikan pengujian kesehatan ikan, yaitu Balai Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan (BPKIL) Serang. Unit kerja ini juga bertugas melakukan pengujian residu obat ikan, pakan ikan, lingkungan perkembangbiakan, mutu, efisiensi dan keamanan yang sesuai di seluruh Indonesia.
Tebe meminta petani memaksimalkan layanan konsultasi pengujian untuk mengetahui lebih jauh layanan yang ditawarkan. Ia membenarkan, layanan konseling tes diberikan secara gratis.
Untuk meningkatkan kualitas produk budidaya perikanan, Tebe mendorong para petani untuk menerapkan Good Aquaculture Practices (GAP) yang dibuktikan dengan sertifikasi Good Fish Breeding Practices (CPIB), Good Fish Breeding Practices (CBIB) dan Good Fish Feed Production Practices (CPPIB) dan Cara Pembuatan Obat Ikan yang Baik (CPOIB).
Semua sertifikat ini menjamin kualitas produksi perikanan budidaya. Sehingga barang yang dihasilkan berkontribusi terhadap ketahanan pangan dan meminimalisir terjadinya gizi buruk di masyarakat. Selain itu, GAP bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan pertanian aman bagi lingkungan. ***