FirstIndonesiaMagz.id– PT Indo Kordsa Tbk merupakan sebuah perusahaan publik di Indonesia yang bergerak di bidang manufaktur, terutama di bahan baku ban seperti kain ban dan benang dari nilon dan poliester. Berkantor pusat di Jl. Pahlawan, Desa Karang Asem Timur, Citeureup, Bogor, perusahaan ini merupakan anak usaha dari Kordsa Turki, yang juga merupakan anak usaha dari konglomerasi Sabanci Holding.
Pada Kamis (5/10), PT Indo Kordsa Tbk telah mengikuti kegiatan wawancara penjurian Indonesia Safety Excellence Award (ISEA) 2023.
ISEA 2023 menjadi kegiatan corporate rating (award) tahunan di bidang Safety dengan tujuan memetakan persoalan dan tantangan yang ada di perusahaan dalam bidang K3 atau HSE.
Dengan transformasi digital yang sangat cepat sekarang ini, tentu setiap perusahaan menjadi akan melakukan peningkatan yang adaptif, berdaya saing global serta berkelanjutan. Secara keseluruhan, perusahaan yang menggunakan BCMS atau sistem serupa menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan bisnis, tanggung jawab sosial, dan kepercayaan pelanggan.
Kegiatan ISEA 2023 diselanggarakan oleh First Indonesia Magazine bersama PT Indonesia Popular Mandiri. Kegiatan ini melalui beberapa tahapan, salah satunya yakni dengan wawancara penjurian, penilaian dari para dewan juri serta tahap finalnya yakni perolehan penghargaan.
Kemudian dalam kegiatan wawancara penjurian ISEA 2023, paparan materi disampaikan oleh SHE Manager PT Indo Kordsa, Hendri Fermana beserta timnya.
Dalam mendukung monitoring dan evaluasi pelaksanaan SMK3 di perusahaan, PT Indo Kordsa dengan memanfaatkan perkembangan teknologi memiliki sistem bernama SEMAR. SEMAR merupakan SHE Management & Analytic Intelligence Record.

“Kami menciptakan sistem real-time untuk monitoring dan evaluasi terkait SHE yang terdiri dari 13 modul yang dapat diakses oleh seluruh karyawan dan menyediakan data analitiknya serta dapat diakses dimanapun,” jelas Rara Amelia selaku Engineer, Process Safety & Fire PT Indo Kordsa.
Dalam sistem SEMAR juga terdapat sistem Safe Your Friends yang menyediakan pengguna untuk melaporkan 4 jenis tindakan kondisi aman-tidak aman secara langsung kepada penanggung jawab.