TOPSHOT - This image taken from the Israeli border with the Gaza Strip on October 29, 2023, shows a black cloud of smoke ascending from the Gaza Strip amid the ongoing battles between Israel and the Palestinian group Hamas. The Israeli army has raised the number of troops fighting inside the Gaza Strip, a spokesman said on October 29, 2023, as the military stepped up its war on Hamas in the tiny Palestinian territory. Thousands of civilians, both Palestinians and Israelis, have died since October 7, 2023, after Palestinian Hamas militants based in the Gaza Strip entered southern Israel in an unprecedented attack triggering a war declared by Israel on Hamas with retaliatory bombings on Gaza. (Photo by FADEL SENNA / AFP) (Photo by FADEL SENNA/AFP via Getty Images)

FirstIndonesiaMagz.id, Jakarta-Ancaman serius dari pasukan Israel baru-baru ini diterima Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina (PCRS). Ancaman itu berupa perintah untuk segera melakukan evakuasi RS Al-Quds, Senin (30/10).

Sebelumnya militer Israel berulang kali melakukan pengeboman di sekitar rumah sakit yang terletak di daerah Tal al-Hawa, Kota Gaza.

Melansir dari platform X, RS AL-Quds membeberkan ada bom yang dijatuhkan 50 meter dari rumah sakit. Tentara Israel dengan sengaja terus melancarkan serangan roket langsung di dekat Rumah Sakit al-Quds agar para staf medis, pengungsi, dan pasien mau tidak mau melakukan evakuasi.

Sementara itu, dihimpun dari Al Arabiya, meskipun bom dijatuhkan dengan jarak 50 meter, tetap saja telah mengakibatkan kerusakan dan membahayakan warga sipil.

“Hal ini telah menyebabkan kerusakan signifikan pada departemen rumah sakit dan membuat penghuni serta pasien mengalami sesak napas,” demikian keterangan Al Arabiya.

Selain itu, PRCS juga menerima panggilan telepon dari pasukan Israel yang memerintahkan mereka untuk segera mengevakuasi rumah sakit sebelum serangan terjadi.

Salah satu juru bicara militer menyampaikan kepada AFP, perintah ini adalah termasuk dari seruan militer secara keseluruhan yang meminta masyarakat untuk menuju ke selatan Jalur Gaza.

Di sisi lain, sekitar 12.000 pengungsi sipil yang mayoritas merupakan anak-anak dan perempuan, juga mencari perlindungan di gedung rumah sakit.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan, laporan ancaman untuk mengevakuasi RS Al-Quds ‘sangat memprihatinkan’.

Tedros menjelaskan sangat tidak mungkin untuk mengevakuasi rumah sakit dengan jumlah pasien dan pengungsi yang berjumlah ribuan.

“Kami tegaskan kembali tidak mungkin mengevakuasi rumah sakit yang penuh dengan pasien tanpa membahayakan nyawa mereka,” jelas Tedros Adhanom Ghebreyesus di X, sebelumnya Twitter.

Dalam tiga minggu terakhir, sejumlah rumah sakit di Gaza menjadi target serangan intensif yang telah menewaskan lebih dari 8.000 orang. Kebanyakan yang menjadi korban merupakan perempuan dan anak-anak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here