Jakarta, FirstIndonesiaMagz.id–Bank Indonesia (BI) telah mengumumkan keputusan untuk menjaga suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) tetap stabil pada tingkat 5,75% selama bulan September 2023.
Keputusan tersebut juga mencakup suku bunga Deposit Facility yang tetap di 5,00% dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%. Keputusan tersebut juga dapat dinilai untuk menahan suku bunga acuan BI7DRR.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengumumkan hal ini melalui sebuah konferensi pers setelah Rapat Dewan Gubernur yang diselenggarakan di Jakarta pada 20-21 September 2023.
Keputusan tersebut sejalan dengan konsensus pasar yang memproyeksikan bahwa BI akan mempertahankan suku bunga acuan BI7DRR pada tingkat 5,75%, sesuai dengan proyeksi dari 11 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus.
Sebelumnya sejak sejak awal tahun 2023, suku bunga acuan mengalami kenaikan sebesar 225 bps dari tingkat 3,50% pada Juli 2022. Kemudian BI melakukan peningkatan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen pada bulan Januari 2023.
Akibat dari kenaikan ini, suku bunga deposit facility menjadi 5 persen, sementara suku bunga lending facility menjadi 6,5 persen. Upaya ini diambil oleh BI untuk mengendalikan tingkat inflasi di dalam negeri. Meskipun angka inflasi di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara lainnya, tetapi masih berada di atas 3 persen.
Sementara itu dari Agustus 2022, BI secara konsisten meningkatkan suku bunga. Pada saat itu, bank sentral meningkatkan suku bunga menjadi 3,75 persen, naik sebanyak 25 bps dibandingkan bulan sebelumnya. Kemudian, pada bulan September 2022, BI kembali menaikkan suku bunga sebesar 50 bps menjadi 4,25 persen.
Pada bulan berikutnya, suku bunga lagi-lagi dinaikkan sebesar 50 bps menjadi 4,75 persen. Pada bulan November 2022, BI kembali menaikkan suku bunga sebesar 50 bps menjadi 5,25 persen. Terakhir, suku bunga ditingkatkan sebesar 25 bps menjadi 5,5 persen pada bulan Desember 2022.
Untuk diketahui, suku bunga acuan merupakan besarnya bunga yang ditetapkan secara berkala oleh bank sentral, dalam hal ini yakni BI. Suku bunga acuan BI ini kemudian menjadi tumpuan berbagai produk pinjaman bank dan institusi keuangan lain.