Dokumentasi Wawancara Penjurian ICEA 2025
Dokumentasi Wawancara Penjurian ICEA 2025

FirstIndonesiaMagz.id– Pada Kamis (9/10), PT BPD Kalimantan Selatan  (Bank Kalsel) Perseroda telah mengikuti kegiatan wawancara penjurian Indonesia CSR Excellence Award (ICEA) 2025 yang diselenggarakan oleh First Indonesia Magazine bersama para konsultan CSR, pakar ekonomi, keuangan, lembaga terkait, serta dukungan Kementerian dan Lembaga terkait.

ICEA 2025 merupakan kegiatan penilaian dan pemberian penghargaan (award) tahunan kepada perusahaan-perusahaan BUMN, BUMD dan Swasta yang telah menjalankan program Corporate Social Responsibelity (CSR)/ Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)/ Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)/ Community Development terbaik.

Adanya ICEA ini diharapkan dapat mendorong dan menjadi penyemangat serta tantangan tersendiri bagi perusahaan maupun lembaga pemerintahan untuk terus meningkatkan program CSR dengan merumuskan kembali program CSR-nya, guna mempertahankan kawasan sebagai pusat pertumbuhan (epicentrum of growth).

Dalam kegiatan ICEA 2025 ini akan melalui beberapa tahap meliputi kegiatan penjurian dan penilaian dari para dewan juri serta tahap final-nya perolehan penghargaan.

Pada saat kegiatan wawancara penjurian dibuka oleh Fachrudin selaku Direktur Utama dan dilanjutkan paparan oleh Firmansyah selaku Kepala Bagian didampingi oleh Fandry Azhari selaku Kepala Bagian Inklusi & CSR serta Mitra Damayanti selaku Direktur Kepatuhan.

Sebagai bank daerah yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan, Bank Kalsel terus memperkuat perannya dalam mendorong ekonomi lokal melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Sepanjang tahun 2024, fokus utama Bank Kalsel tertuju pada pembinaan dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah.

Langkah ini sejalan dengan strategi pembangunan nasional untuk menciptakan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui berbagai program pembinaan, pelatihan kapasitas, hingga bantuan sarana usaha, Bank Kalsel berupaya memperluas akses pembiayaan, meningkatkan literasi keuangan, serta memperkuat loyalitas masyarakat terhadap layanan perbankan daerah.

Empat Pilar CSR Bank Kalsel

Seluruh kegiatan CSR Bank Kalsel dilaksanakan dengan prinsip tata kelola yang transparan dan akuntabel, mengacu pada ISO 26000 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Fokus pelaksanaan program terbagi ke dalam empat pilar utama:

  1. Kreativitas dan Inovasi – Melalui pembinaan UMKM berbasis kearifan lokal, seperti pelatihan desain kemasan, pameran produk kreatif, hingga inkubasi bisnis.
  2. Green Economy – Mendorong UMKM ramah lingkungan dengan efisiensi energi, pengelolaan limbah, serta penggunaan bahan baku daur ulang.
  3. Integrasi Standar Global – Mengadopsi prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) untuk memastikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
  4. Digitalisasi – Menghadirkan pelatihan literasi digital, e-commerce, dan sistem pembayaran non-tunai melalui aplikasi AKSEL by Bank Kalsel serta QRIS.

Sepanjang 2024, Bank Kalsel menghadirkan berbagai inisiatif nyata yang berdampak luas. Di antaranya:

  • Pembinaan Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar, yang memberdayakan kelompok disabilitas, lansia produktif, orang tua tunggal, dan anak berhadapan dengan hukum. Program ini meliputi pelatihan keterampilan, digital marketing, hingga partisipasi dalam berbagai pameran.
  • Program Kampung Iklim Sungai Miai, yang telah dibina sejak 2021. Melalui kegiatan daur ulang, penghijauan, serta ketahanan pangan, Kampung Iklim ini berhasil meraih kategori “Lestari” dari Kementerian LHK pada 2023—kategori tertinggi dalam program nasional tersebut.
  • Inovasi Padi Apung di Hulu Sungai Selatan, hasil kolaborasi dengan OJK dan Dinas Pertanian. Sistem tanam ini memungkinkan petani tetap produktif meski di lahan tergenang air, meningkatkan ketahanan pangan dan pendapatan petani lokal.
  • Gerakan Hijau Meratus, berupa penanaman lebih dari 15.000 pohon mangrove di berbagai wilayah pesisir Kalimantan Selatan, bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup.
  • Pemberdayaan Desa Wisata Belangian, dengan penyediaan fasilitas homestay dan pembinaan pengrajin sasirangan ecoprint di kawasan Geopark Meratus.
  • Program Kredit UMKM Tanpa Bunga, seperti Bahuma di Banjarmasin dan Sanggam Babungas di Kabupaten Balangan, yang membantu pelaku usaha kecil mendapatkan modal usaha lebih mudah.

Implementasi program CSR Bank Kalsel dilakukan melalui kolaborasi erat dengan pemerintah daerah, OJK, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Koperasi dan UMKM, serta komunitas lokal. Pendekatan multipihak ini memastikan manfaat program dapat menjangkau kelompok rentan seperti perempuan, penyandang disabilitas, dan lansia.

Hasilnya, kapasitas dan produktivitas pelaku UMKM binaan meningkat signifikan. Mereka kini mampu memproduksi kerajinan lokal berkualitas tinggi seperti sasirangan dan ecoprint, memperoleh outlet yang lebih representatif, serta memasarkan produknya secara digital.

Model CSR Bank Kalsel terbukti berkelanjutan dan mudah direplikasi. Program pelatihan digital dan pendampingan kewirausahaan yang dikembangkan bersama lembaga mitra kini menjadi rujukan bagi daerah lain di Kalimantan.

“Melalui CSR, kami ingin hadir tidak hanya sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai mitra pembangunan daerah,” ungkap perwakilan Bank Kalsel. “Kami percaya bahwa ketika UMKM tumbuh, maka ekonomi daerah pun akan semakin kuat.”

Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian sosial yang tinggi, Bank Kalsel menegaskan posisinya sebagai bank daerah yang tidak sekadar menyalurkan dana, tetapi menanamkan nilai keberlanjutan di setiap langkahnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here