Dentuman Keras dan Bola Api di Langit Cirebon Diduga Meteor, BMKG Masih Lakukan Penelusuran
Dentuman Keras dan Bola Api di Langit Cirebon Diduga Meteor, BMKG Masih Lakukan Penelusuran

FirstIndonesiaMagz.id– Warga Cirebon dikejutkan oleh suara dentuman keras disertai kemunculan bola api terang di langit pada Minggu malam (5/10). Fenomena yang diduga sebagai meteor jatuh itu sempat viral di media sosial, setelah sejumlah warga mengabadikan momen tersebut dan membagikannya secara daring.

Menanggapi kejadian tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati menyatakan masih mengumpulkan data untuk memastikan penyebab fenomena tersebut. Kepala Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Kertajati, Muhammad Syifaul Fuad, mengatakan pihaknya sedang menghimpun informasi awal dari berbagai sumber.

“Kami masih melakukan pengumpulan data awal terkait dugaan meteor jatuh di wilayah Cirebon,” ujar Fuad, Minggu (5/10).

Menurut Fuad, dari sisi meteorologi, suara dentuman keras di atmosfer bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti sambaran petir, aktivitas seismik akibat gempa bumi, atau bahkan pergerakan tanah dan longsor. Namun, kondisi cuaca di wilayah Cirebon dan sekitarnya saat kejadian diketahui dalam keadaan cerah berawan.

“Biasanya, suara ledakan atau getaran dapat timbul dari awan konvektif akibat sambaran petir. Namun, berdasarkan citra satelit, tidak terdeteksi adanya awan konvektif di sekitar wilayah Cirebon saat peristiwa itu terjadi,” jelasnya.

Fuad menambahkan bahwa hingga saat ini BMKG belum mencatat adanya aktivitas cuaca ekstrem atau fenomena meteorologis yang signifikan di sekitar wilayah tersebut. Selain itu, hasil pemantauan juga tidak menunjukkan adanya getaran seismik yang menandakan gempa bumi.

Ia menegaskan bahwa fenomena yang berkaitan dengan benda langit seperti meteor tidak berada dalam ranah kewenangan BMKG.

“Peristiwa yang berkaitan dengan meteor atau benda antariksa merupakan kewenangan lembaga yang membidangi antariksa seperti BRIN,” tutur Fuad.

Meski begitu, pihak BMKG tetap melakukan pemantauan terhadap perkembangan informasi, termasuk laporan dari masyarakat, guna memastikan fenomena apa yang sebenarnya terjadi.

Berdasarkan data sementara, fenomena tersebut terjadi sekitar pukul 19.00 WIB di sejumlah kecamatan di Cirebon bagian timur, khususnya di wilayah Lemahabang. Beberapa warga mengaku melihat bola api melesat cepat di langit, kemudian menghilang di kejauhan. Tak lama setelah itu, terdengar suara dentuman keras yang membuat warga panik dan keluar rumah.

Hingga kini, belum ada konfirmasi resmi mengenai sumber cahaya dan dentuman tersebut. BMKG bersama lembaga terkait seperti BRIN masih terus mengumpulkan informasi untuk memastikan apakah fenomena itu benar merupakan meteor jatuh atau ada penyebab lain di baliknya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here