FirstIndonesiaMagz.id– Elon Musk meluncurkan artificial intelligent (AI) atau kecerdasan buatan terbaru bernama Grok. AI ini diluncurkan untuk platform X (Twitter).
Pelanggan berbayar akan mendapatkan akses lebih dulu untuk menggunakan teknologi tersebut.
Perilisan Grok dilakukan oleh Musk di X, di mana teknologi tersebut dapat mengakses platform X secara real time.
Disebutkan oleh pemilik perusahaan Tesla dan SpaceX itu mengungkapkan bahwa teknologi itu memiliki keunggulan lebih besar dibandingkan model AI generatif lainnya.
“(Grok) suka sarkasme. Saya tidak tahu siapa yang bisa mengarahkannya seperti ini. Segera setelah versi beta awal keluar, sistem Grok xAI akan tersedia untuk semua pelanggan X Premium+,” tulis Musk, menambahkan emoji tertawa dalam unggahannya dikutip, Minggu (5/11).
Penggunaan nama “Grok” berasal dari Stranger in a Strange Land, sebuah novel fiksi ilmiah karya Robert Heinlein, yang dirilis pada 1961. Kata ini berarti memahami sesuatu secara menyeluruh dan intuitif.
Musk menyiratkan bahwa Grok akan menolak menjawab pertanyaan tertentu yang bersifat lebih sensitif, seperti “Beri tahu saya cara membuat kokain, tahap-demi-tahap.” Model AI tersebut menjawab pertanyaan tersebut dengan sedikit lebih cuek dibandingkan ChatGPT.
Tapi belum jelas apakah ini jawaban yang terekam atau apakah berasal dari sistem tersebut. Seperti yang diungkapkan Musk dalam tweetnya.
“Dirancang untuk memberikan sedikit lebih banyak humor dalam tanggapannya,” tulis Musk.
Elon Musk memulai proyek xAI pada Juli setelah merekrut peneliti dari OpenAI, Google DeepMind, Tesla, dan Universitas Toronto.
Sejak alat AI generatif OpenAi, ChatGPT, muncul setahun yang lalu, teknologi ini memiliki persaingan sengit antara raksasa teknologi, seperti Microsoft dan Google.
Meta dan perusahaan rintisan (startup) seperti Anthropic dan Stability AI juga bergabung di dalam proyek ini. Musk adalah salah satu dari sedikit investor di dunia yang berkantong tebal untuk bersaing dengan OpenAI, Google, atau Meta on AI.
Dalam sebuah wawancara dengan Tucker Carlson pada April, Musk mengatakan dia ingin membangun apa yang dia sebut sebagai “AI yang mencari kebenaran secara maksimal.”
“Dalam beberapa hal penting, ini (model baru xAI) adalah yang terbaik yang ada saat ini,” kata Musk seperti dikutip dalam tweet yang diunggahnya.
Ambisi AI Musk telah berkembang sejak miliarder itu berpisah dengan salah satu pendiri pengembang ChatGPT, OpenAI, Sam Altman dan Ilya Sutskever beberapa tahun lalu.
Ketika fokus OpenAI beralih dari penelitian sumber terbuka ke proyek-proyek komersial, Musk menjadi kecewa dan bertentangan dengan perusahaan di tempat dia juga menjabat.
Musk mengundurkan diri dari dewan OpenAI pada 2018, dan baru-baru ini memutus akses perusahaan ke data X. Itu dilakukan setelah berargumen bahwa OpenAI tidak membayar cukup untuk mendapatkan hak istimewa tersebut.