
FirstIndonesiaMagz.id– Erajaya Group meneruskan komitmen dan memperkuat kemitraan strategis yang telah terjalin dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Republik Indonesia (Kemenbudristek) dalam pengembangan pelatihan vokasi yang telah terjalin sejak tahun 2019.
Dimulai pada tahun 2019. triwulan pertama tahun 2024, Erajaya Group bersama dengan Dinas Pendidikan dan program Kementerian Kebudayaan yang bertujuan untuk menjadi wujud realisasi dan keterhubungan antara dunia profesional dengan metode bisnis dan operasional Erajaya Group, seperti Kompetisi Vocapreneur. Guru Merdeka Mengajar dan Erajaya Research and Collaboration in Education and Learning (EXCEL) yang fokus menjangkau wilayah Bali.
Jimmy Perangin Angin, selaku Chief Human Capital, Legal, GA, dan CSR Erajaya Group mengatakan, “Seiring dengan perkembangan bisnis perusahaan, kami berkomitmen menerapkan praktik environmental, social, and governance (ESG) yang positif. Salah satu fokus kami adalah dengan mendorong peningkatan kualitas pendidikan vokasi.
Kami melihat ini sebagai peluang besar untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, terutama melalui penyelarasan kurikulum, sertifikasi tenaga pendidik, praktik kerja lapangan, dan aspek lain yang relevan dengan kebutuhan industri. Langkah ini juga akan membentuk sumber daya manusia yang terampil dan siap bekerja di industri ritel, serta membantu memenuhi kebutuhan tenaga kerja Erajaya, khususnya di wilayah regional.”
Program kemitraan profesional ini merupakan bagian dari inisiatif Erajaya Peduli Lentera, sebuah platform tanggung jawab perusahaan dengan empat pilar utama: Lentera Sehat, Lentera Smart, Lantera Hijau dan Lentera Kasih. Di bawah Lentera Smart, Erajaya Group bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung pengembangan pelatihan vokasi di berbagai wilayah di Indonesia.
Hingga saat ini, program kemitraan ini telah memiliki lebih dari 300 guru bersertifikat, lebih dari 6.000 guru menggunakan modul pembelajaran melalui aplikasi EMiL, dan kerja sama dengan 79 sekolah kejuruan dan PTV di lebih dari 14 provinsi di Indonesia. ***