FirstIndonesiaMagz.id– Hujan deras yang mengguyur Kota Malang pada Kamis (4/12) siang memicu banjir besar yang melanda sejumlah kawasan. Dalam waktu singkat, beberapa ruas jalan berubah menjadi aliran air deras yang menutup akses kendaraan, merendam permukiman, hingga menyebabkan satu rumah roboh. Warga menilai banjir kali ini merupakan yang paling parah dalam empat tahun terakhir.
Air mulai naik sekitar pukul 14.00 WIB, terutama di kawasan Blimbing yang selama ini dikenal sebagai salah satu titik rawan banjir.
Jalan Letjen Sutoyo, jalur vital yang menghubungkan pusat kota dengan kawasan industri, menjadi lokasi yang paling terdampak. Tinggi genangan mencapai lutut orang dewasa. Banyak pengendara motor terlihat kesulitan menjaga keseimbangan ketika melawan arus air yang deras bahkan ada yang terbawa arus saat melintas.
BPBD Kota Malang melaporkan bahwa ada pengendara sempat terseret arus di ruas jalan tersebut. Beruntung, warga dan pengguna jalan lain cepat memberi bantuan dan berhasil menyelamatkan korban beserta kendaraannya.
Genangan juga merendam Jalan Sukarno-Hatta (Suhat), kawasan yang dikenal sebagai koridor pendidikan dan pusat kuliner. Di tikungan menuju Pasar Blimbing, air setinggi betis orang dewasa menutup seluruh badan jalan.
Banyak pengendara sepeda motor terpaksa turun dan mendorong kendaraan mereka secara perlahan, sementara mobil memilih putar balik untuk menghindari arus air. Akibatnya, kemacetan mengular hingga sekitar satu kilometer.
Situasi lebih mengkhawatirkan terjadi di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing. Sejak hujan turun, air mulai memasuki rumah-rumah warga dan dalam waktu singkat ketinggian mencapai 1,5 meter.
Banjir tersebut juga menyebabkan arus kendaraan di jalur Malang–Surabaya lumpuh total. Pengendara dari kedua arah harus menunggu air surut sebelum dapat melanjutkan perjalanan.





























