Kementerian Kesehatan meluncurkan inovasi penyelenggaraan Balaikota dalam pembiayaan pilar keempat perubahan kesehatan pada Selasa (29/08). Pilar Pembiayaan Kesehatan, Program Tuberkulosis (TBK).
Syarifah Liza Munira, Direktur Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK), mengatakan dengan adanya perubahan pembiayaan pelayanan kesehatan, identifikasi berbagai inovasi keuangan yang dapat mendukung pelayanan kesehatan program prioritas nasional akan terus dilakukan. Salah satunya adalah inovasi yang bertujuan untuk menurunkan angka kejadian tuberkulosis (TB) di Indonesia hingga 970.000 kasus baru per tahun, tertinggi kedua di dunia.
”Pada kesempatan yang baik ini akan dilakukan launching inovasi pembiayaan Kesehatan strategis untuk pelayanan TBC di 6 kota,” kata Liza.
Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin mengatakan pembiayaan kesehatan merupakan bagian penting dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan agar setiap program yang dibuat dapat bermanfaat bagi masyarakat tanpa menimbulkan biaya yang besar.
”Tujuannya (pembiayaan kesehatan) saya ingin memastikan kesehatan masyarakat bagus, setara dengan yang paling baik di dunia dengan dana yang efisien. Saya mau dapat output kesehatan maksimal dengan input uang seefektif mungkin,” ujar Menkes ketika menyampaikan sambutan pada Selasa (29/08).
Program Inovasi Pembiayaan Tuberkulosis Jaminan Kesehatan (JKN) berharap dapat mendorong penemuan layanan TBC. Program ini meningkatkan peran penyedia layanan kesehatan primer (FCP) karena salah satu fungsinya adalah menjadi gatekeeper layanan TBC.***