FirstIndonesiaMagz.id, Jakarta-Jerman secara resmi telah memulai uji coba sistem empat hari kerja dalam seminggu pada Februari 2024.
Kebijakan pengurangan hari kerja ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas para pegawai di tengah kekurangan tenaga kerja yang sedang melanda Jerman.
Rencananya, uji coba empat hari kerja tanpa pengurangan gaji ini akan dilaksanakan selama enam bulan kedepan pada karyawan di 45 perusahaan di Jerman.
Kebijakan ini dilakukan oleh pimpinan dan konsultan manajemen yang berbasis di Berlin dengan kolaborasi organisasi nirlaba empat hari dalam seminggu global (4DWG).
Dampak dan Respons Terhadap Kebijakan
Penerapan sistem kerja empat hari dalam seminggu di Jerman diharapkan dapat membuat pekerja lebih bahagia dan produktif.
Hal ini menjadi penting karena kondisi Jerman sedang berjuang dengan pertumbuhan produktivitas yang lamban dan kelangkaan tenaga kerja. Menurut survei, 71% perusahaan Jerman lebih produktif dan menyukainya.
Selain itu, 71 persen orang Jerman mengaku ingin memiliki opsi bekerja hanya empat hari dalam seminggu, dan lebih dari tiga perempat dari hasil survei mengatakan dirinya mendukung kebijakan tersebut diterapkan oleh pemerintah.
Pengalaman dari Negara Lain
Uji coba sistem empat hari kerja telah dilakukan di berbagai negara, seperti Inggris, Afrika Selatan, Australia, Irlandia, dan Amerika Serikat.
Hasil dari uji coba tersebut menunjukkan bahwa pekerja cenderung bekerja lebih produktif di waktu yang tersedia.
Di Inggris, penelitian menunjukkan bahwa keja empat hari dalam seminggu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pekerja, namun harus direncanakan dengan hati-hati dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan.