Kecepatan LRT Jabodebek Diturunkan 50 Persen Dampak Banyak Kendala yang Ditemui

FirstIndonesiaMagz.id– Divisi LRT Jabodetabek masih menemui kendala dalam mengoperasikan LRT Jabodebek. Padahal, moda transportasi ini sudah memasuki operasional selama hampir 2 bulan.

Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo mengungkapkan kendala yang dihadapi saat ini ialah terkait sarana keretanya, yakni pada bagian roda kereta yang mengalami aus.

Oleh karenanya pihaknya kini memutuskan untuk menurunkan kecepatan laju LRT Jabodebek hingga 50 persen. Hal tersebut dilakukan guna mengurangi tingkat gesekan yang mengakibatkan keausan pada roda kereta.

“Kita kurangi 50 persen ya kalau 80 km hanya jadi 40 km tidak di semua titik, ada di beberapa titik saja di antaranya Stasiun Kampung Rambutan-TMII, Stasiun TMII-Cawang, Stasiun Dukuh Atas-Setiabudi, Stasiun Kuningan-Pancoran, dan Stasiun Halim-Cawang,” ujarnya, Kamis (26/10).

Selain mengurangi kecepatan, LRT Jabodebek membuat semacam alat spray yang bisa menembakkan oli secara otomatis.

Kuswardoyo menyebutkan terdapat 18 trainset yang kondisi rodanya sudah mengalami aus. Dua trainset masih proses perbaikan, kemudian dua trainset lainya tahap penyesuaian terkait pintu kereta dengan sarananya. Karena itu, LRT Jakarta kini hanya mengoperasikan sembilan trainset

“Jadi problem yang paling besar saat ini adalah terkait dengan kondisi sarana,” jelas dia.

Kuswardoyo mengatakan kondisi sembilan trainset yang dioperasikan saat ini juga sudah mendekati masuk bengkel. Hal ini lantaran sudah trainsetnya sudah berjalan berjalan 14.000-15.000 km.

“Sementara di LRT sendiri, 20.000 km roda itu, dia sudah terkena keausan antara 4-8 mm. Nah, standar atau aturan di peraturan dinas kita bahwa tidak boleh mencapai 8 mm tingkat ausnya. Jadi rata-rata di LRT itu ketika dia sudah mencapai 5-6 mm, akan kita bubut,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here