FirstIndonesiaMagz.id, Jakarta-Harga pangan di beberapa daerah mengalami kenaikan dalam kurun waktu belakangan ini. Seperti halnya cabai rawit dan gula pasir yang mengalami kelonjakan harga.
Menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), tiga jenis cabai mengalami kelonjakan harga.
Cabai merah keriting memiliki harga rata-rata Rp 69.150 per kg, cabai rawit hijau rata-rata Rp 68.000 per kg, dan cabai rawit merah rata-rata Rp 90.000 per kg.
Selain itu, harga gula pasir juga mengalami kenaikan. Harga rata-rata gula pasir adalah Rp 18.000 per kg, sedangkan gula pasir lokal Rp 16.500 per kg. Pemerintah sebelumnya telah menaikkan harga acuan pembelian (HAP) gula pasir dari Rp 14.000 menjadi Rp 16.000 per kg.
Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga mencatat bahwa semua bahan pangan mengalami kenaikan harga.
Seperti cabai merah keriting memiliki harga rata-rata Rp 66.610 per kg, cabai rawit merah rata-rata Rp 83.050 per kg.
Kemudian harga gula konsumsi rata-rata Rp 17.000 per kg, telur ayam Rp 28.700 per kg, bawang merah Rp 29.000 per kg, dan bawang putih Rp 35.870 per kg.
Lebih lanjut, ketersediaan dan harga pangan global seperti beras, jagung, dan gula ternyata ada andil dari fenomena El Nino.
El Nino menyebabkan hambatan pada panen di India dan Thailand, yang merupakan eksportir gula terbesar kedua dan ketiga di dunia.
FAO memperkirakan penurunan produksi gula global sebesar 2 persen pada musim 2023-2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
Di Indonesia, harga beras medium di pasaran telah melampaui harga acuan penjualan (HAP) yang ditetapkan oleh Bapanas.
Harga jagung naik 0,05 persen menjadi USD 487,75 per gantang, dan harga gandum USD 574,75 per gantang.
Harga gula naik hingga 1,40 persen menjadi USD 27,56 per kilo, dan harga kacang kedelai naik 1,24 persen menjadi USD 448,80 per 1000 kilogram.