FirstIndonesiaMagz.id–Manusia mempunyai hak untuk memilih apakah dia akan menikah untuk membina bahtera rumah tangga atau justru memilih untuk tetap melajang. Semua pilihan ada di diri masing-masing. Namun bila ingin menikah, tentu perlu dipikirkan secara matang baik itu dari segi finansial maupun mental.
Niat menikah juga perlu diperjelas, karena ada orang yang ingin menikah lantaran sudah siap secara finansial dan mental, siap secara lahir dan bathin, ada pula yang menikah lantaran sekedar ingin saja. Lantas apa perbedaan antara sekedar ingin menikah dan siap menikah?
Sekedar ingin menikah
- Kriteria pasangan yang diinginkan bukan sesuai kebutuhan, bahkan kriteria dipaksa sosok yang jadi incaran. Hal yang dimaksudkan adalah pasangan yang akan dinikahi dipaksa untuk menjadi seseorang yang selama ini menjadi incarannya. Hal itu membuat sang pasangan terkekang dan tidak bisa menjadi diri sendiri, bila dilanjutkan untuk menikah tentu tidak menutup kemungkinan akan ada masalah ke depannya.
- Tidak memiliki komitmen dan menganggap menikah adalah solusi kebahagiaan atau sekedar ingin lari dari masalah yang dihadapi.
- Tidak menyadari bahwa menikah tentu tidak selamanya indah, hanya berpikir bahwa pernikahan penuh dengan sesuatu yang menyenangkan dan membahagiakan. Padahal pada kenyataannya menikah bukan hanya fokus pada kebahagiaan melainkan dibutuhkan usaha disertai kerja keras, kompromi, berkorban, menyesuaikan diri, mengalah dan lain sebagainya untuk mewujudkan kebahagiaan.
- Enggan memperbaiki diri sama sekali lantaran merasa pasangan harus bisa menerima segala kekurangannya tanpa ingin dikoreksi.
- Terlalu terburu-buru menikah karena ingin segera memiliki. Terkadang memang sudah kadung cinta rasa ingin segera memiliki satu sama lain adalah hal yang wajar. Namun perlu dipikirkan dengan matang bahwa kehidupan pernikahan adalah kehidupan yang jalannya tak semulus jalan tol. Kehidupan pernikahan akan dipenuhi jalan yang terjal karena akan menghadapi berbagai tantangan.
Siap Menikah
- Memikirkan kehidupan usai menikah. Pernikahan adalah salah satu fase kehidupan. Ada kesenangan namun butuh perjuangan, pengorbanan dan lain sebagainya untuk menjalaninya. Karena dia sadar akan ada banyak tantangan ke depannya.
- Memperbaiki diri dengan perlahan mengikis kebiasaan buruk dan mengganti dengan habit positif. Karena dia sadar bahwa hidupnya bukan tentang dirinya saja melainkan ada pasangan yang menemanimu menjalani kehidupan.
- Harus mampu mengendalikan emosi bila menghadapi masalah apa pun karena pasanganmu tidak selamanya akan sependapat karena setiap kepala pasti memiliki pemikiran berbeda untuk itulah diperlukan pengendalian emosi dan pengambilan keputusan yang tepat bila menghadapi masalah.
- Sadar karena dengan menikah artinya menambah tanggung jawab dan berkomitmen atas segala konsekurensi ijab kabul.
- Menghargai setiap proses perjalanan pernikahan. Akan ada banyak proses yang dilalui dalam menjalani bahtera rumah tangga, penganggu dalam hubungan, naik turunnya finansial, teguncangnya mental ataupun perasaan. Itu semua pasti tidak luput dalam prosesnya oleh sebab itulah ada baiknya untuk menghargai setiap proses dalam menjalaninya. Mau berhasil atau tidaknya pernikahan seharusnya satu sama lain harus saling mendukung.
Itulah ulasan perbedaan tentang yang sekedar ingin dan siap menikah yang First Indonesia rangkum untuk Anda. Jadi bila belum mengetahui yang mana yang menggambarkan situasi Anda saat ini, sebaiknya pikirkan kembali ya, menikahlah karena siap bukan hanya sekedar ingin!