Perempuan Gaza Minum Pil Penunda Menstruasi Akibat Pembalut Langka (Sumber: REUTERS/MOHAMMED SALEM)

FirstIndonesiaMagz.id- Air bersih telah menjadi komoditas langka di wilayah Gaza, Palestina, sejak negara tersebut dibom oleh Israel.

Di tengah perang, banyak perempuan di Gaza terpaksa meminum pil penunda menstruasi karena kurangnya air bersih, sanitasi yang buruk, dan kurangnya produk menstruasi seperti pembalut dan tampon.

Menurut laporan Al Jazeera baru-baru ini dikutip dari CNBC Indonesia pada Rabu (01/11), para wanita tersebut mengonsumsi tablet norethisterone – obat yang biasa diresepkan untuk mengobati kondisi seperti pendarahan menstruasi yang banyak, endometriosis, dan kram menstruasi.

Menurut Dr.Walid Abu Hatab, konsultan dokter kandungan dan ginekolog di Nasser Medical Complex di selatan kota Khan Younis, pil ini menjaga kadar hormon progesteron tetap tinggi untuk mencegah rahim melepaskan selaput lendirnya, sehingga menunda menstruasi.

Meski merupakan obat resmi, namun memiliki efek samping seperti pendarahan vagina tidak teratur, mual, perubahan siklus menstruasi, pusing, dan perubahan mood.

Namun, perempuan di Gaza tidak punya pilihan selain menerima risiko ini di tengah gencarnya pemboman Israel.

Sementara itu, banyak toko dan apotek yang kehabisan pembalut.

Memang benar, jalan-jalan utama di Jalur Gaza rusak akibat pemboman Israel, sehingga tidak mungkin mengangkut produk medis dari gudang ke apotek.

Walaupun pembalut wanita sulit ditemukan, pembalut penunda haid lebih banyak tersedia di beberapa apotek karena jarang digunakan. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here