Dokumentasi wawancara penjurian OSH Asia's Summit 2025
Dokumentasi wawancara penjurian OSH Asia's Summit 2025

FirstIndonesiaMagz.id— PT Polytama Propindo, produsen polipropilena terkemuka di Indonesia, menunjukkan komitmen kuat dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) serta praktik keberlanjutan melalui berbagai inisiatif berbasis teknologi dan pendekatan kepemimpinan. Budaya keselamatan menjadi fondasi operasional perusahaan, sejalan dengan visinya sebagai pelaku industri polimer kelas dunia.

Pada Rabu (30/7), PT Petrosea Tbk telah mengikuti kegiatan wawancara penjurian OSH Asia’s Summit (OAS) 2025.

OAS 2025 diselenggarakan oleh First Indonesia Magazine bersama para profesional terkemuka di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kegiatan ini melalui beberapa tahapan, seperti wawancara penjurian, penilaian dari para dewan juri, dan tahap finalnya yaitu perolehan penghargaan.

OAS 2025 menjadi kegiatan corporate rating (award) tahunan di bidang Safety dengan tujuan memetakan persoalan dan tantangan yang ada di perusahaan dalam bidang K3 atau HSSE.

Dalam kegiatan wawancara penjurian ini, paparan perusahaan dibuka oleh Syawaludin Azwar selaku Dirut Operasional dan dilanjutkan oleh Afnaldi selaku HSE Manager serta dihadiri juga oleh Bunyamin selaku GM Operasi.

Komitmen K3 di Polytama dimulai dari level tertinggi, dengan keterlibatan aktif Direksi sebagai pengarah strategis dan pelaksana program-program keselamatan melalui pembentukan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3). Kebijakan Integrated Management System dijalankan secara menyeluruh melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengecekan, dan perbaikan berkelanjutan.

Beberapa program utama dalam sistem ini mencakup:

  • Training dan New Employee Orientation Program (NEOP)
  • Observasi keselamatan dan pelaporan insiden
  • Audit sistem manajemen, lingkungan, dan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)

Polytama memanfaatkan teknologi untuk mendorong implementasi K3 yang lebih efektif. Salah satu inovasi unggulan adalah AI Deteksi APD, sistem cerdas yang memantau kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) melalui pengenalan visual. Selain itu, perusahaan mengembangkan E-SafetyPedia, portal informasi daring yang berisi materi edukatif K3 seperti safety moment, video kampanye, dan pelajaran dari insiden.

Di bidang pelaporan, Incident Report System (IRS) memfasilitasi dokumentasi insiden dan pemantauan tindak lanjut melalui dashboard interaktif.

Budaya keselamatan di Polytama ditanamkan melalui prinsip PIP (Patuh, Intervensi, Peduli). Implementasinya tercermin dalam program Polytama Live Saving Rules (CLSR) dan komitmen pribadi melalui iPromise. Program ini melibatkan Agent of Change dan PIP Champion dari berbagai departemen yang menjadi motor penggerak budaya K3 di lapangan.

Polytama juga menerapkan Safety Leadership Program (SLP) yang mencakup pelatihan, coaching, hingga keterlibatan manajemen dalam kegiatan lapangan seperti Management Walk and Talk, Join Toolbox Meeting, dan Pojok K3.

Aspek kesehatan tidak luput dari perhatian, dengan program seperti Medical Check Up, Daily Check, donor darah, hingga kampanye gaya hidup sehat. Di sisi lingkungan, Polytama menjalankan berbagai eco-innovation seperti:

  • Oligotrik: Pemanfaatan limbah B3 oligomer sebagai bahan bakar genset.
  • Fine Polymer: Pengganti pasir untuk bahan bangunan ramah lingkungan.
  • PLTS 1 MW: Pembangkit listrik tenaga surya di kawasan pabrik.
  • Recycle Air: Pemanfaatan air limbah proses dan domestik untuk cooling system dan penyiraman taman.

Semua inisiatif tersebut mengacu pada target-target Sustainable Development Goals (SDGs) global, termasuk SDGs 6, 7, dan 12.

Dengan kombinasi antara kepemimpinan yang kuat, inovasi teknologi, dan keterlibatan seluruh karyawan, Polytama Propindo membuktikan bahwa keselamatan kerja bukan hanya kewajiban, tetapi budaya yang mengakar dalam setiap aspek operasional perusahaan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here