FirstIndonesiaMagz.id- PT Angkasa Pura I merupakan bagian dari Injourney yang bergerak di bidang pengelolaan bandara. Salah satu bandara yang dikelola Angkasa Pura I adalah Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMS Sepinggan) Balikpapan.
Bandara ini sebelumnya bernama Bandar Udara Sepinggan dan melayani penerbangan untuk Kota Balikpapan, Kalimantan Timur dan diproyeksikan menjadi salah satu dari tiga gerbang udara menuju ibu kota negara yang baru. Bandar udara ini dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I dan dibuka pada tanggal 6 Agustus 1997. Bandara ini memiliki luas 300 hektar.
Pada Kamis (3/8), PT Angkasa Pura I telah mengikuti kegiatan wawancara penjurian Indonesia Safety Excellence Award (ISEA) 2023.
ISEA 2023 menjadi kegiatan corporate rating (award) tahunan di bidang Safety dengan tujuan memetakan persoalan dan tantangan yang ada di perusahaan dalam bidang K3 atau HSE.
Dengan transformasi digital yang sangat cepat sekarang ini, tentu setiap perusahaan menjadi akan melakukan peningkatan yang adaptif, berdaya saing global serta berkelanjutan. Secara keseluruhan, perusahaan yang menggunakan BCMS atau sistem serupa menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan bisnis, tanggung jawab sosial, dan kepercayaan pelanggan.
Kegiatan ISEA 2023 diselanggarakan oleh First Indonesia Magazine bersama PT Indonesia Popular Mandiri. Kegiatan ini melalui beberapa tahapan, salah satunya yakni dengan wawancara penjurian, penilaian dari para dewan juri serta tahap finalnya yakni perolehan penghargaan.
Kemudian dalam kegiatan wawancara penjurian ISEA 2023 PT Angkasa Pura I dihadiri oleh General manajer Angkasa Pura I Bandara Sepinggan, Ahmad Syaugi serta Bagus Yuliono selaku Quality Management Senior Manager in Airport.
Wawancara penjurian tersebut dibuka dengan sambutan dari General manajer Angkasa Pura I Bandara Sepinggan, Ahmad Syaugi. Selanjutnya, paparan materi disampaikan oleh Bagus Yuliono selaku Quality Management Senior Manager in Airport.
Dalam paparannya, Bagus Yuliono mengungkapkan keterkaitan safety first dengan pekerjaan yang ada di bandar udara.
“Karena kami bekerja di bandara, maka kami pastikan mereka yang bekerja di bandara menerapkan SMK3,” jelas Bagus Yuliono.
Business Continue Managament System (BCMS)
HAZARD IDENTIFICATION
Setiap unit kerja melalukan identifikasi bahaya di tempat kerjanya, termasuk kemungkinan wabah penyakit
EXISTING CONTROL
Mempertimbangkan kendali atau mitigasi yang telah dilakukan
RISK ASSESSMENT
Menentukan potensi risiko yang mungkin terjadi seperti Kecelakaan kerja atau Penyakit Akibat Kerja. Selanjutnya dilakukan penilaian tingkat risiko berdasarkan probabilitas dan keparahan (mengacu Kep.Dir Risk
Management)
DETERMINING CONTROL
Memberikan rekomendasi pengendalian sesuai hierarki:
(1) Eliminasi
(2) Substitusi
(3) Rekayasa Teknis
(4) Administratif
(5) APD
Selain BCMS, perusahaan juga melakukan pemantauan dan evaluasi. Sebagai pemantauan dan evaluasi in, perusahaan telah melakukan rapat secara rutin yang diikuti oleh manajemen dan karyawan. Hasil rapat rutin ini juga dilaporkan kepada Disnaker.