Dokumentasi wawancara penjurian OSH Asia's Summit 2025
Dokumentasi wawancara penjurian OSH Asia's Summit 2025

FirstIndonesiaMagz.id— Dalam upaya memperkuat daya saing dan keberlanjutan bisnis, PT Pertamina Lubricants (PTPL), anak perusahaan dari PT Pertamina Patra Niaga, terus memperkuat implementasi sistem manajemen Health, Safety, Security, and Environment (HSSE). Melalui strategi yang komprehensif dan berkelanjutan, PTPL berhasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam aspek keselamatan kerja, kepatuhan lingkungan, dan perlindungan terhadap seluruh lini operasional perusahaan.

Pada Selasa (29/7), PT Pertamina Lubricant telah mengikuti kegiatan wawancara penjurian OSH Asia’s Summit (OAS) 2025.

OAS 2025 diselenggarakan oleh First Indonesia Magazine bersama para profesional terkemuka di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kegiatan ini melalui beberapa tahapan, seperti wawancara penjurian, penilaian dari para dewan juri, dan tahap finalnya yaitu perolehan penghargaan.

OAS 2025 menjadi kegiatan corporate rating (award) tahunan di bidang Safety dengan tujuan memetakan persoalan dan tantangan yang ada di perusahaan dalam bidang K3 atau HSSE.

Dalam kegiatan wawancara penjurian ini, paparan perusahaan oleh Catur Dermawan selaku Direktur Finance & Business Support.

Dengan cakupan operasional mencakup 28 lokasi di seluruh Indonesia—termasuk 3 production unit, 21 depot supply point (DSP), dan sejumlah laboratorium penunjang—PTPL menekankan pentingnya perencanaan strategis HSSE yang berbasis pada pemetaan risiko dan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Perusahaan menetapkan peran HSSE bukan hanya sebagai alat kontrol dan kepatuhan terhadap regulasi, melainkan juga sebagai bagian dari nilai tambah dan keunggulan kompetitif. Sasaran strategis yang ingin dicapai mencakup penciptaan perusahaan berkelas dunia tanpa insiden, tanpa gangguan operasional, serta bebas dari tuntutan hukum yang berkaitan dengan aspek HSSE.

Pendekatan HSSE yang diterapkan oleh PTPL mencakup seluruh rantai proses bisnis, mulai dari produksi, distribusi, hingga aktivitas penjualan. Di antaranya, penggunaan bahan baku ramah lingkungan seperti botol hasil daur ulang (PCR), program substitusi bahan berisiko, serta penerapan sistem manajemen keselamatan kontraktor (CSMS).

Untuk mendukung operasional yang aman dan berkelanjutan, PTPL juga menerapkan sistem tanggap darurat, program fit to work, audit keselamatan berkala, serta integrasi dengan sistem manajemen pemeliharaan berbasis digital seperti C-Works.

Dalam semangat continuous improvement, PTPL terus melakukan tindak lanjut dari berbagai audit seperti ISO dan SUPREME, review manajemen, serta walkthrough eksekutif. Ke depan, perusahaan menyiapkan program strategis 2026 yang meliputi:

  • Digitalisasi monitoring safety barrier
  • Sertifikasi Eco Label
  • Risk Journey Mapping
  • Implementasi Pre Start Up Safety Review (PSSR)
  • Illness Fatality Prevention Assessment

Dengan pencapaian dan komitmen yang kuat, PT Pertamina Lubricants membuktikan bahwa penerapan sistem manajemen HSSE yang efektif tidak hanya melindungi karyawan dan lingkungan, tetapi juga mendorong kinerja perusahaan secara menyeluruh. Keberhasilan ini menjadikan PTPL sebagai benchmark dalam pengelolaan keselamatan dan keberlanjutan industri pelumas di Asia Tenggara.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here