FirstIndonesiaMagz.id– PT Phapros Tbk menunjukkan komitmen kuat dalam membangun budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang matang dan menyeluruh. Komitmen ini diwujudkan melalui penerapan sistem K3 yang terintegrasi, pelatihan berkelanjutan, serta upaya aktif dalam mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).
Pada Rabu (6/8), PT Phapros Tbk telah mengikuti kegiatan wawancara penjurian OSH Asia’s Summit (OAS) 2025.
OAS 2025 diselenggarakan oleh First Indonesia Magazine bersama para profesional terkemuka di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kegiatan ini melalui beberapa tahapan, seperti wawancara penjurian, penilaian dari para dewan juri, dan tahap finalnya yaitu perolehan penghargaan.
OAS 2025 menjadi kegiatan corporate rating (award) tahunan di bidang Safety dengan tujuan memetakan persoalan dan tantangan yang ada di perusahaan dalam bidang K3 atau HSSE.
Dalam kegiatan wawancara penjurian ini, paparan perusahaan dibuka oleh Haninta Rakhma Ningsih selaku Manager HSE didampingi Officer HSE Rian Anjasmoro serta Bintang Satria Purbaya.
Setiap karyawan dan peserta yang terlibat dalam aktivitas perusahaan diwajibkan mengikuti sesi induksi keselamatan. Induksi ini dilaksanakan secara online melalui Zoom, dengan penekanan pada prinsip ergonomi, keselamatan kelistrikan, serta pentingnya menjaga kebugaran selama sesi berlangsung. Panduan seperti menjaga jarak pandang, posisi duduk yang nyaman, hingga peregangan rutin setiap 20 menit, menjadi bagian dari langkah preventif sederhana namun efektif.
Penerapan budaya K3 bukan sekadar memenuhi regulasi seperti UU No. 1 Tahun 1970 dan PP No. 50 Tahun 2012, tetapi juga berfungsi sebagai strategi bisnis. Budaya K3 yang baik mendorong keunggulan kompetitif, memperkuat citra perusahaan, dan meningkatkan kepercayaan konsumen serta otoritas kesehatan. Zero accident menjadi target utama karena dampaknya langsung terhadap kelancaran produksi dan efisiensi operasional.
Budaya K3 di Phapros didasarkan pada tiga pilar utama:
- Komitmen Manajemen dalam menyediakan fasilitas dan sarana keselamatan.
- Kompetensi SDM yang dibangun melalui pelatihan dan pengembangan keahlian K3.
- Kesiapan Tanggap Darurat yang memastikan kecepatan dan ketepatan respons dalam kondisi darurat.
Perusahaan juga terus berprogres dalam pencapaian sertifikasi sistem manajemen K3. Sejak tahun 2010, Phapros telah mengadopsi OHSAS 18001:2007, kemudian mengimplementasikan SMK3 berdasarkan PP 50 Tahun 2012, dan saat ini mengarah ke sertifikasi ISO 45001:2018 dengan target pemenuhan pada 2025.
Phapros aktif menjalin kolaborasi dengan instansi terkait guna memperkuat penerapan K3 yang holistik. Salah satu langkah inovatif yang tengah dikembangkan adalah integrasi aplikasi Web K3 dengan sistem E-CAPA (Corrective and Preventive Action), yang diharapkan mampu mendorong pelaporan dan pengelolaan risiko secara digital dan lebih efektif.
Ke depan, PT Phapros menargetkan pencapaian zero accident dan meraih penghargaan di bidang keselamatan kerja. Perusahaan meyakini bahwa dengan keterlibatan aktif seluruh lapisan karyawan, budaya K3 bukan hanya menjadi tanggung jawab manajemen, tetapi juga menjadi bagian dari identitas dan kebanggaan seluruh insan Phapros.