Rangkul Petani, Kilang Pertamina Ikut Jaga Ketahanan Pangan Lewat Potensi Lokal
Rangkul Petani, Kilang Pertamina Ikut Jaga Ketahanan Pangan Lewat Potensi Lokal

FirstIndonesiaMagz.id– Kilang Pertamina Internasional (KPI) menaruh perhatian pada bidang pertanian melalui sejumlah program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) unggulan yang mengedepankan beragam inovasi. Masyarakat di sekitar lokasi kilang dirangkul untuk bersama-sama menjalankan program yang akan memberikan manfaat langsung pada kehidupan mereka.

KPI turut aktif mendukung pertanian di Indonesia melalui sejumlah program TJSL yang tidak hanya berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga mendukung ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan. Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani mengungkapkan, setidaknya ada empat Unit Operasi KPI yang menyelenggarakan program TJSL di bidang pertanian. Program-program tersebut juga mengedepankan inovasi untuk menghasilkan dampak yang lebih luas di masyarakat.

Milla mengungkapkan, Kilang Dumai di wilayah operasi Sungai Pakning menginisiasi program “Tuah Gambut Bersemi, Kampung Baru Berdikari” yang mengubah lahan gambut yang sebelumnya tidak produktif, menjadi area pertanian holtikultur. Kilang Dumai dengan wilayah operasi Dumai dan Sungai Pakning menjalankan tiga program unggulan, yakni “Pertanian Tuah Jaya,” “Edu-Agrowisata Buah Mekar Sejati,” dan “Pertanian Lahan Gambut”.

Ketiga program tersebut fokus pada praktik pertanian berkelanjutan serta memuat unsur edukasi untuk masyarakat. Salah satu contohnya adalah Program Edu-Agrowisata yang mengajarkan metode pertanian buah yang ramah lingkungan, sekaligus menciptakan destinasi wisata eddukatif. “Sementara itu, program pertanian gambut bertujuan mengurangi kebakaran lahan dengan memberikan nilai ekonomi pada lahan gambut,” sambung Milla.

Di Kilang Plaju, KPI mengembangkan program “Mina Padi – Optimalisasi Lahan Pertanian Terintegrasi & Mandiri Energi”. Program ini menggabungkan pertanian dan perikanan di Desa Sungai Rebo dan mendukung konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, serta menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan.

Di timur Indonesia, Kilang Kasim menghadirkan pendekatan holistik melalui program “Pengembangan Kampung Malabam”. Menurut Milla, program ini mencakup pengolahan limbah organik melalui peternakan, pertanian berkelanjutan, reaktivasi rumah baca, dan peningkatan layanan kesehatan. “Fokus utamanya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat adat dengan pendekatan yang sesuai dengan potensi lokal. Program ini tidak hanya menyentuh aspek lingkungan, tetapi juga pendidikan dan kesehatan masyarakat,” tuturnya.

Deretan Program TJSL KPI tersebut memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar kilang. Menurut Milla, hingga September 2025, jumlah penerima manfaat langsung program-program tersebut mencapai sekitar 150 orang, sementara penerima manfaat tidak langsung jumlahnya mencapai sekitar 1.400an orang.

Tak hanya itu, Program TJSL KPI bidang pertanian juga sejalan dengan beberapa poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG’s, diantaranya poin ke 1 (tanpa kemiskinan), 2 (tanpa kelaparan), 3 (kehidupan sehat dan sejahtera), 5 (kesetaraan gender), 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), 13 (penanganan perubahan iklim) dan poin 15 (ekosistem daratan).

“Dengan pendekatan yang inklusif dan berbasis kebutuhan lokal, KPI membuktikan bahwa industri energi dapat bersinergi dengan sektor pertanian untuk menciptakan dampak sosial yang positif dan berkelanjutan bagi masyarakat,” tutup Milla.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here