Jakarta, FirstIndonesiaMagz.id-Sebagai perusahaan yang memiliki jaringan pemasaran terbesar di Nusantara, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI) tentu sangat rawan dengan serangan siber.
Benar saja, pada 21 Mei 2023 lalu, BFI Finance sempat menjadi korban serangan siber. Kendati begitu serangan tersebut tidak mengakibatkan bocornya data-data nasabah.
Hal itu karena sebagai perseroan, BFI Finance segera melakukan antisipasi dengan melakukan temporary switch off berbagai sistem utama.
Menyikapi adanya kejadian tersebut, Direktur Keuangan BFI Finance, Sudjono, menyampaikan ada beberapa upaya yang dilakukan perusahaan guna mengatasi serangan atau kejahatan siber.
Upaya tersebut salah satunya dengan mengalokasikan dana sebesar Rp 300 miliar untuk memperkukuh sistem teknologi dan informasi di perseroan.
Sudjono menegaskan dana ini dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur, keamanan digital, dan migrasi ke cloud.
“Saat ini sistem penyimpanan data berbasis cloud menjadi salah satu solusi, karena lebih bagus dan aman,” ungkap Sudjono kepada awak media, Jakarta, Kamis (7/09).
Sudjono mengatakan cloud itu seperti rumah klaster dengan penjagaan yang berlapis. Dia menyebut secara keamanannya pun lebih ketat.
Sudjono melanjutkan bahwa serangan siber terjadi melalui aplikasi Microsoft Exchange yang memiliki kelemahan dari sisi keamanannya.
Karena itulah rentan diretas para hacker yang dengan mudah membobol sistem jaringan BFI Finance. Kendati begitu serangan itu tentu berhasil diatasi.
“Kami sudah menjelaskan semua ke regulator, shareholder, hingga lender. Jadi, itu sudah clear dan saat ini sudah di tahap akhir recovery sehingga sudah enggak terlalu ada isu lagi,”kata dia.
Walaupun harus melalui proses recovery yang lumayan berat, BFI Finance menargetkan untuk terus tumbuh seperti sebelum terkena serangan siber.
Pasalnya saat terjadi serangan berakibat pertumbuhan pembiayaan perusahaan pada akhir semester I 2023 mengalami kendala.
“Serangan siber itu mempengaruhi sedikit. Namun, di kuartal IV akan normal kembali. Sementara ini kami tengah melakukan pembenahan,” ungkap Sudjono.