Sumber: Kemenhub

FirstIndonesiaMagz.id- Implementasi digitalisasi pelayanan publik di sektor transportasi akan semakin meningkatkan pelayanan angkutan umum.

Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menghadiri Soft Launching Mal Pelayanan Publik (MPP) Digital Nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian PANRB dan Kementerian Dalam Negeri di Istana Wakil Presiden. Selasa (20/06).
“Pelayanan publik yang dilakukan secara digital adalah suatu keniscayaan. Saya mengapresiasi apa yang dilakukan KemenPAN RB dan Kemendagri. Kami juga terus berupaya menerapkannya di sektor transportasi, yang memiliki dua hal penting yaitu terkait perizinan dan pelayanan angkutan massal,” ucap Menhub.

Menhub mengatakan penerapan digitalisasi perizinan di sektor transportasi dapat mempersingkat birokrasi sehingga pelayanan perizinan di sektor transportasi menjadi lebih cepat dan mudah.

Digitalisasi layanan angkutan umum juga memudahkan para pengguna jasa angkutan umum.

“Untuk membeli tiket, saat ini PT KAI sudah dapat menggunakan wajah (face recognition) untuk melakukan konfirmasi perjalanan saat akan boarding, sehingga makin cepat dan memudahkan pengguna jasa kereta api,” ujarnya.

Wakil Presiden RI Mar’ruf Amin mengatakan dalam soft launching MPP Digital bahwa menciptakan pemerintahan berbasis digital penting untuk membuat birokrasi yang dianggap kaku dan kompleks menjadi lebih interaktif dan cepat.
“Hadirnya layanan digital seharusnya mampu mengikis layanan publik yang identik dengan menyita waktu, antrian panjang, praktik percaloan, dan minimnya informasi layanan,” ujarnya.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) meluncurkan teknologi Face Recognition Boarding Gate. Dengan teknologi tersebut, penumpang Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) tanpa tiket KA dan KTP hanya perlu menunjukkan wajah saat boarding dengan proses yang tidak lebih dari 1 (satu) menit.

Saat ini pengenalan wajah tersedia di 9 stasiun, yaitu Stasiun Gambir, Bandung, Cirebon, Semarang Tawang, Yogyakarta, Solo Balapan, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasar Turi, dan Malang. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here