Soto Bangkong, Soto Ayam Khas Semarang. dok.First Indonesia/Ismi

FirstIndonesiaMagz.id– Jika mendengar soto Bangkong Semarang, apakah yang kamu bayangkan adalah soto dengan bahan dasar katak? Kata bangkong memang dikenal luas sebagai nama lain dari katak yang berukuran besar.

Namun, Soto Bangkong Semarang bukanlah soto katak. Soto Bangkong ini sebenarnya merupakan soto ayam khas Semarang yang sudah didirkan hampir enam dekade. Konon, nama bangkong sendiri sebenarnya diambil dari nama perempatan jalan tempat warung soto ini berdiri. Diperempatan itu banyak terdapat bangkong atau katak sehingga dijadikan nama perempatan jalan.

Dulu, soto ini dijajakan secara keliling kampung dengan menggunakan angkringan yang dipikul.

Penggunaan daging ayam kampung juga ternyata berpengaruh terhadap rasa soto terutama kuahnya. Daging ayam kampung yang terasa lebih alot ini disiasati dengan potongan yang kecil-kecil. Daging ayam ini juga membuat kuah soto menjadi lebih gurih.

Setiap harinya, Soto Bangkong dapat menghabiskan 40 ekor ayam kampung untuk 200-300 porsi.

Selain daging, Soto Bangkong juga berisi campuran irisan tomat, bihun, tauge, bawang merah, dan banyak bawang putih. Bawang putih juga merupakan salah satu penyedap alami yang digunakan untuk Soto Bangkong.

Soto Bangkong ini disajikan dalam mangkok yang agak tinggi dengan porsi yang pas. Soto ini dapat dinikmati dengan tambahan sate ati, kerang dan telur puyuh dengan kuah seperti semur.

Selain itu, adapula sate tempe, tahu, dan perkedel serta bakwan jagung. Aneka sate ini, terutama sate kerang menjadi ciri khas yang memberikan kenikmatan berbeda saat menyantap Soto Bangkong.

Soto Bangkong ini sangat cocok dinikmati di tengah udara Kota Semarang yang panas. Dengan cita rasa gurihnya, soto Bangkong akan terasa makin nikmat dan segar saat disajikan dengan sambal dan perasaan jeruk nipis. Lebih nikmat lagi didampingi dengan es teh tawar dengan teh khas Jawa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here