FirstIndonesiaMagz.id– Saham emiten e-commerce dan jasa ride-hailing PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali menembus level psikologis Rp100 per saham sejak terakhir sekitar 4 bulan lalu seiring resminya rebalancing indeks MSCI edisi review November pada Jumat (1/12).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), per penutupan sesi I, saham GOTO melompat 6,19 persen ke Rp103 per saham, dengan nilai transaksi Rp633,79 miliar dan volume 6,28 miliar lembar saham.
Sebagai informasi, saham GOTO masuk indeks MSCI, yang kerap menjadi acuan fund manager hingga asing, pada review Mei 2023.
Secara teknikal, dalam chart harian, saham GOTO dalam uptrend jangka pendek yang baik, berada di atas moving average (MA) 20 dan MA 50 dan berhasil menembus resistance berupa area Fibonacci 50 persen dan MA 200 (101).
Apabila ditutup di atas area Fibonacci tersebut, GOTO berpeluang menguji area resistance selanjutnya di 110 dan level Fibonacci 38,2 persen di kisaran 112.
Sementara, area support terdekat untuk GOTO berada di level psikologis 100 dan Fibonacci 61,8 persen (90).
Sentimen TikTok
Kabar media sosial TikTok yang tengah menjajaki peluang investasi terhadap entitas e-commerce GOTO, Tokopedia, juga turut membuat investor optimistis.
Diketahui sebelumnya, Bloomberg News melaporkan menyebut platform jejaring sosial tersebut bakal masuk ke dalam unit investasi ritel milik GOTO, yakni Tokopedia dikutip 23 November 2023.
Menanggapi kabar ini, Investment Analyst Lead Stockbit Edi Chandren mengatakan potensi kolaborasi kedua perusahaan dapat memberi dampak positif bagi GOTO melalui kenaikan traffic dan transaksi di Tokopedia.
Jika sinergi keduanya terwujud, maka berpeluang mendorong gross-transaction-value (GTV) GOTO segmen e-commerce yang pada kuartal III mengalami kontraksi di level 9-11 persen.
“Namun, seberapa besar dampak positif yang dihasilkan akan bergantung kepada kesepakatan final kedua pihak (who gets what),” kata Edi dalam Stockbit Commentary, Kamis (23/11).
TikTok yang sempat terganjal izin TikTokShop-nya beberapa waktu lalu dipandang masih tetap ingin memiliki keberadaaan di Indonesia mengingat skala pasar yang besar. Ini dinilai bakal membangun pasar yang kompetitif.
“Kami menilai kedua pihak punya aspirasi untuk mencapai kesepakatan win-win. Kolaborasi ini dapat membantu GOTO bersaing di sektor e-commerce yang kompetitif,” papar Edi.