FirstIndonesiaMagz.id– Tim penyelamat berpacu mencari korban yang selamat dari puing-puing gempa sebelum mereka menyerah karena suhu beku di Turki selatan dan Suriah utara yang dilanda perang.
Melansir AP, Rabu (8/2/2023) Tim penyelamat di provinsi Hatay adalah yang paling berat terdampak gempa di Turki.
Karena selain harus menarik orang-orang dari puing-puing reruntuhan akibat gempa, mereka juga harus berjuang di tengah cuaca dingin.
Diperoleh dari Tvonenews.com, Menteri Kesehatan Fahrettin Koca menyebut 1.846 orang telah diselamatkan di provinsi Hatay pada Selasa malam lalu.
Diketahui gempa berkekuatan 7,8 skala Richter telah mengguncang 10 provinsi Turki pada hari Senin (6/2) dan berdasarkan video yang beredar sejumlah bangunan hancur di berbagai distrik.
Di sisi lain, di propinsi Hatay, Koca mengungkapkan 1.647 tewas dan 6.200 terluka.
Dia mengatakan di antara semua provinsi yang terkena dampak, jumlah korban tertinggi didapati hanya di propinsi Hatay.
Oleh sebab itulah pemerintah Turki dikecam oleh para penyintas di Hatay dan di media sosial lantaran tidak mengirimkan tim penyelamat yang memadai ke provinsi tersebut dengan segera.
Kendati demikian, Direktorat Komunikasi Kepresidenan menolak kritik tersebut sebagai disinformasi.
Koca menerangkan 2.749 bangunan telah runtuh di Hatay saja dan jumlah tersebut dapat meningkat.
Lebih jauh, Koca menuturkan kurang lebih 3.000 tim penyelamat telah terjun di lokasi terdampak gempa terberat tersebut dan jumlahnya akan berlipat ganda pada hari Rabu (8/2).
Sementara itu, bandara Hatay sendiri ditutup usai gempa menghancurkan landasan pacu.
Nz