Dokumentasi wawancara penjurian OSH Asia's Summit 2025
Dokumentasi wawancara penjurian OSH Asia's Summit 2025

FirstIndonesiaMagz.id– PT Cipta Kridatama (CK) terus membuktikan komitmennya dalam menerapkan standar keselamatan dan keberlanjutan tertinggi di sektor jasa pertambangan. CK mempresentasikan perjalanan dan pencapaian strategisnya melalui program QSHE (Quality, Safety, Health, and Environment) untuk mendukung produktivitas berkelanjutan.

Pada Senin (28/7), PT Cipta Kridatama (CK) telah mengikuti kegiatan wawancara penjurian OSH Asia’s Summit (OAS) 2025.

OAS 2025 diselenggarakan oleh First Indonesia Magazine bersama para profesional terkemuka di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Kegiatan ini melalui beberapa tahapan, seperti wawancara penjurian, penilaian dari para dewan juri, dan tahap finalnya yaitu perolehan penghargaan.

OAS 2025 menjadi kegiatan corporate rating (award) tahunan di bidang Safety dengan tujuan memetakan persoalan dan tantangan yang ada di perusahaan dalam bidang K3 atau HSSE.

Dalam kegiatan wawancara penjurian ini, paparan perusahaan dibuka oleh MSA Bagus Priyantoro selaku Corporate QHSE Group Head dan dilanjutkan oleh Mas Achmad Faisal selaku Corporate QHSE Division Head serta di hadiri juga oleh Meidi Wibowo selaku Presiden Direktur Cipta Kridatama.

Transformasi budaya keselamatan di CK berkembang dari sekadar kepatuhan terhadap regulasi menjadi penggerak utama pertumbuhan bisnis. Setiap tahun, CK menetapkan tema strategis, mulai dari “Create SHE Culture as Foundation for Business Growth” hingga “A Leading Resilience SHE Culture for Stabilizing Growth” di tahun 2025. Inisiatif ini diwujudkan dalam penguatan program Zero Accident Mindset, peningkatan kompetensi QSHE, hingga implementasi digitalisasi keselamatan melalui dashboard QSHE.

Melalui SIMAK CK, CK mengintegrasikan sistem manajemen berbasis risiko yang mencakup ISO 9001, ISO 14001, dan ISO 45001. CK juga aktif dalam penyusunan Safety Maturity Level Framework bersama Ditjen Minerba. Sistem ini didesain dengan pendekatan NICE (No Incident Culture Environment), yang melibatkan partisipasi pekerja, kepemimpinan manajemen, analisis statistik keselamatan, dan upaya pengendalian proaktif.

Investasi teknologi menjadi pendorong utama dalam menurunkan tingkat kecelakaan dan meningkatkan efisiensi. Beberapa terobosan penting yang telah diterapkan CK antara lain:

  • PARROT (Presence Absence Real-Time Operator Tracking): sistem pemantauan kehadiran operator berbasis digital yang berhasil menghemat waktu kerja dan menurunkan potensi kehilangan pendapatan.
  • Fatigue Detection Dashcam: memantau kelelahan pengemudi secara real-time dan memicu rem otomatis bila terdeteksi microsleep.
  • Slope Stability Radar (SSR): mendeteksi pergerakan tanah dan mengurangi risiko longsor di lokasi tambang.
  • Mining City Lighting berbasis PLTS: mengurangi kelelahan dan menciptakan suasana kerja yang lebih aman di jalur hauling.
  • Simulator dan VR Training: meningkatkan keterampilan operator dan mekanik secara efisien.

CK tidak hanya fokus pada keselamatan, tetapi juga memperkuat praktik Environmental, Social, and Governance (ESG). Program seperti pengelolaan keanekaragaman hayati, energi terbarukan (PLTS), dan sistem manajemen energi telah berjalan efektif. Selain itu, program Wellness diterapkan untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular pada karyawan dan meningkatkan produktivitas melalui pendekatan kesehatan yang holistik.

Dengan pendekatan strategis yang menyeluruh, transformasi teknologi, serta integrasi QSHE dengan tujuan bisnis, PT Cipta Kridatama berhasil membangun budaya keselamatan kerja yang resiliensi, sekaligus berkontribusi nyata terhadap keberlanjutan industri pertambangan Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here